PR BEKASI - Kata 'oknum' baru-baru ini sangat sering terdengar.
Khususnya dalam pembahasan kasus mengenai kematian Novia Widyasari.
Kata 'oknum' sering digunakan pada penyebutan Bripda Randy, yang kerap diganti dengan kata 'oknum polisi'.
Dalam hal ini Najwa Shihab pun ikut menyoroti maraknya penggunaan kata 'oknum' ini.
Hal tersebut dapat diketahui dalam unggahan Instagramnya.
Dalam unggahan Instagramnya, Najwa Shihab menggunggah tangkapan layar sebuah cuitan dari akun @zenrs
Baca Juga: Adik Bibi Ungkap Alasan Gala Sky Tak Begitu Akrab dengan Keluarga Vanessa Angel
"Untuk setiap aib yang memalukan yang tak mungkin diakui, bahasa Indonesia menyediakan jalan keluar yang menyebalkan: OKNUM," isi dari tangkapan layar yang diunggah oleh @najwashihab seperti dikutip oleh PikiranRakyat-Bekasi.com
Atas isi cuitan tersebut, Najwa Shihab memberikan tanggapannya.
Berikut tanggapan Najwa Shihab yang dituliskan dalam caption unggahannya tersebut.
Baca Juga: Heran Buzzer Dorong Eks Pegawai KPK Tolak Tawaran Kapolri, Febri Diansyah: Khawatir Berbalik?
"OKNUM
Demi #NamaBaikKampus, atau nama-nama institusi lainnya (you name it), sangat mudah oknum di kambinghitamkan untuk hal-ihwal yang sebenarnya bersifat struktural.
Jika situasinya sudah sistematik, niscaya akan muncul pengulangan-pengulangan, sehingga lama-lama peng-oknum-an pasti tak memadai lagi untuk menjaga nama baik institusi mana pun.
Kata 'oknum' misalnya, ini sebenarnya praktik mengakui tapi sekaligus juga menyangkal.
Baca Juga: dr. Gia Pratama Soroti Surat Penolakan Autopsi Jenazah Novia Widyasari: Saya Kurang Yakin...
Jika dibahasakan dalam sebuah kalimat kira-kira hasilnya begini :
'memang ada yang salah (mengakui), tapi itu cuma secuil saja (penyangkalan), itu tidak menggambarkan kami yang sebetulnya'.
Untuk memperbaiki keadaan dibutuhkan kesadaran, juga pengakuan bahwa kondisinya memang tidak baik-baik saja.
Baca Juga: Vanessa Angel Mengejarnya dalam Mimpi, Sunan Kalijaga: Seperti Ada Sesuatu yang Mau Disampaikan
Musykil terjadi perbaikan serius jika kondisi yang tidak baik-baik saja malah ditutup-tutupi.
Semakin gigih usaha menutup-nutupi kita akan makin jauh dari jalan terang perbaikan," tulis Najwa Shihab.***