Potensi Kerugian Akibat Virus Corona Rp 38,2 Triliun, Menparekraf: Kontribusi Kunjungan Wisatawan Tiongkok Tinggi

12 Februari 2020, 21:03 WIB
Bandara di Indonesia dihimbau memperketat pengawasan untuk kedatangan pengujung dari Tiongkok menggunakan thermal scanner.* /ARMIN ABDUL JABBAR/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Potensi kerugian di sektor pariwisata akibat serangan virus Corona mencapai 2,8 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 38,2 triliun. Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubadio di Jakarta pada Rabu, 12 Februari 2020.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara namun menurutnya angka tersebut belum pasti, karena bisa diketahui rugi atau tidaknya jika virus corona tersebut sudah berhenti.

“Karena ini kan masih bergerak, kita bisa tahu ruginya berapa kalau corona udah berhenti kalau kita average setahun dari China saja dengan dua juga jumlah wisatawan kan sudah 2,8 miliat dolas AS kerugian misalnya,” ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Tak Langgar HAM Tolak Kepulangan Eks ISIS

Dirinya melanjukan, angka tersebut jika dihitung dari kunjungan jumlah wisatawan Tiongkok ke Indonesia seama satu tahun di mana rata-rata mencapai dua juta wisatawan mancanegara.

“Jadi, memang ini mengukurnya tidak sesederhana kalau sudah semua selesai, tapi yang kita tahun China wisatawannya dua juta, artinya kalau diterjemahkan ke devisa 2,8 miliar dolar AS, tinggal hitung aja nanti berapa lama masa virus berkembang,” katanya.

Potensi kerugian tersebut menurutnya karena pada masa-masa Februari hingga Maret biasanya para wisatawan tengah memesan pesawat atau pun hotel untuk persiapan liburan musim panas.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Penurunan Kemiskinan dan Stunting pada 2024

“Ini juga akan punya dampak, kalau misalnya virus corona ini April selesai, itu imbasnya ke liburan musim panas,” ungkapnya.

Akan tetapi, ia melanjutkan, angka pasti kerugian bisa dihitung setelah dampak virus corona selesai, tetapi setelah itu juga masih terdampak efek sampingnya.

“Belum lagi dampak lainnya atau dampak setelah virus ini selesai dan juga ada tren menurun juga keinginan orang untuk berwisata,” ucapnya.

Baca Juga: Sebentar Lagi, Tiket Kereta Api Lebaran Mulai Bisa Dipesan

Saat ini, bandara-bandara yang menjadi hubungan internasional seperti Singapura dan Hong Kong juga menjadi sepi akibat adanya virus tersebut.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, kontribusi kunjungan wisatawan mancanegara Tiongkok termasuk tinggi, yakni dua juta wisman dengan total belanja 14.000 dolar AS per kunjungan atau Rp 192 juta.

Selain itu juga, target perolehan devisa dari sektor pariwisata direncanakan mencapai 21 miliar dolar AS pada 2020 atau lebih besar 1 miliar dolas AS dari realisasi 2019 sebesar 20 miliar dolar AS atau RP 275 triliun.

Baca Juga: Cucu Ratu Elizabeth II akan Bercerai Setelah Menikah Selama 12 Tahun

Seperti diberitakan sebelumnya oleh Pikiran-Rakyat.com saat ini setidaknya terdapat 1.100 orang yang telah meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.

Namun, seorang Penasihat Medias Otoritas Tiongkok, Zhong Nanshan menyatakan dengan jumlah tersebut virus corona akan segera mencapai puncaknya.

“Waktu puncak dapat dicapai pada pertengahan atau akhir bulan ini,” katanya dalam sebuah wawancara yang dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters. ***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler