Modus Pembobolan ATM, Komplotan Beromset hingga Miliaran Rupiah

11 Maret 2020, 07:56 WIB
PEMBOBOLAN dua ATM.* /RIRIN NF/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Belakangan ini marak terjadi kasus pembobolan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Subdit Tipid Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berhasil mengungkap para pelaku pembobol kartu ATM dengan omset milliaran rupiah.

Berdasarkan laporan terbaru yang dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari PMJ News, dalam menjalankan aksinya para pelaku berupura-pura tidak kenal satu sama lain.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Inggris Positif Virus Corona

“Korban berinisial AR itu melaporkan kejadian penipuan itu ke polisi, yang mana kerugian itu mencapai miliaran rupiah,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari PMJ News.

Terkait kasus itu polisi mengamankan 4 orang pelaku dan polisi masih mengejar 2 orang dengan status Daftar Pencarian Orang (DPO).

4 orang itu berinisial, AR, DN, MR, dan H, sedangkan untuk dua DPO berinisial, M dan IL.

Baca Juga: Kecanduan hingga Menghambat Perkembangan Otak, Berikut Dampak Negatif Bermain Gadget untuk Anak

Pelaku tersebut awalnya menawarkan bisnis handphone ke salah satu korban, kemudian korban dijanjikan dengan keuntungan yang besar.

“Para pelaku ini modusnya dengan menawarkan bisnis handphone kepada korban AR. Para pelaku kemudian mengiming-imin korban. Korban dijanjikan keuntungan 15 persen jika tertarik dengan bisnis tersebut,” tuturnya.

“Saldo korban ada satu miliar lebih. Para pelaku pun menukar kartu ATM milik korban,” jelasnya.

Baca Juga: Indonesia Produsen ke 4 Terbesar Didunia, BSN Tetapkan 6 SNI Jenis Kopi

Para pelaku penipuan dan pembobolan kartu ATM memiliki peran masing-masing dalam menjalankan aksinya.

“Jadi M ini otak utamanya, mengaku orang Brunei dan menawarkan kepada seseorang, dia yang cari disini dekati korban bahwa dia bisnis HP bahkan sampai container. Pelaku M tawarkan bisa datangkan HP dengan jumlah cukup banyak,” lanjutnya.

Pelaku lain yakni DN berpura-pura tidak kenal dengan M, tanpa bicara panjang pelaku DN pun mengambil alih bisnisnya tersebut, padahal mereka berdua sudah kenal sebelumnya.

Baca Juga: Apple Siap Luncurkan Fitur Deteksi Oksigen Dalam Darah pada Perangkat Smart Watchnya

“Mereka berdua pun akhirnya bertemu dan tersangka DN pura pura nggak kenal M itu, masuk di tengah-tengah pertemuan keduanya. Tersangka DN pun mengatakan ‘udah pak biar saya aja yang ambil bisnis itu’. Tadinya bisnis tersebut tawarkan ke korban tapi DN datang dan mereka ngobrol bertiga lalu setuju,” tambahnya.

Setelah ada persetujuan dari ketiga pihak tersebut, mereka pergi ke ATM.

Selama diperjalanan ATM milik korban ditukar oleh salah satu pelaku.

Baca Juga: Virus Corona Hambat Kunjungan FIFA ke Indonesia untuk Tinjau Venue Piala Dunia U-20

“Mereka mengatur semuanya dan berangkat ke ATM untuk cek korban AR. Selama diperjalanan kartu ATM korban ditukar oleh para pelaku. Lalu dikasih ATM lainnya. Itu modusnya, ini bukan sekali, kalau ditanya DN, dia bilang sudah banyak sekali,” terang Yusri.

Yusri juga menjelaskan ada pelaku lain yang berperan mencairkan uang dari ATM korban, yang mana saldo itu terdapat uang Rp 1 miliar.

“Kemudian pelaku lainnya berinisial H dan MR saat itu yang mencairkan, setelah lepas dapat kartu asli milik korban dan mengetahui pinkorban, dia masuk ke ATM dan transfer ke-24 rekening yang dimiliki para pelaku,” pungkas Yusri.

Baca Juga: Marvel Studio Rilis Trailer Film Black Widow 2020, Taskmaster Jadi Musuh Utama

Dari hasil pembobolan ATM tersebut, sejumlah uang dibagi rata untuk setiap pelaku.

“Sistem pembagiannya Rp 1,14 miliar mereka bagi-bagi habis ada yang Rp 8 juta, ada Rp 230 juta, yang tua ini pelaku utama Rp 260 juta, yang satunya 67 juta,” ucapnya.

Kombes Yusri juga menghimbau kepada para nasabah, saat melakukan transaksi di ATM, untuk selalu menutupi saat memasukan pin ATM masing-masing agar tidak diketahui oleh siapapun.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Hand Sanitizer DIY sebagai Penangkal Virus

“Satu pesan ke masyarakat pemilik ATM tolong hati-hati saat penekanan PIN, cukup melihat saja mereka sudah bisa, bahkan ada modus memasang kamera, kalau mau tekan pin gunakan tangan kiri untuk menutup, ya ini antisipasi kami harapkan, jangan sembarang tekan pin, bahkan ada cara pasang kamera, jadi sekarang tutup baru pencet,” tutupnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler