Wisatawan Mancanegara Turun Drastis Akibat Virus Corona, Wishnutama Pilih Prioritaskan Perlindungan Masyarakat

15 Maret 2020, 10:18 WIB
Bandara di Indonesia dihimbau memperketat pengawasan untuk kedatangan pengujung dari Tiongkok menggunakan thermal scanner.* /ARMIN ABDUL JABBAR/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Pariwisata menjadi salah satu sektor terdampak virus corona yang hingga kini justru makin mewabah ke seluruh dunia, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah yang bernama resmi COVID-19 ini sebagai sebuah pandemi.

Sektor pariwisata Indonesia kian lesu sejak diterapkannya larangan penerbangan dari dan menuju Tiongkok.

Terlebih, Tiongkok menjadi salah satu penyumbang angka wisatawan terbesar di Indonesia setelah Australia.

Baca Juga: Ingin Fokus pada Yayasan Perbaikan Sistem Kesehatan dan Kemiskinan, Bill Gates Mengundurkan Diri dari Microsoft

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik sebagaimana diunggah oleh Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat lewat akun twitternya @diskominfojabar, tercatat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mengalami penurunan.

Per Desember 2019, tercatat ada lebih dari 1,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dengan berbagai moda angkutan entah itu darat, laut, maupun udara.

Sedangkan pada Januari 2020, momen dimana negara-negara di luar Indonesia tengah menikmati waktu liburan, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia justru menurun.

Baca Juga: Hewan Liar Masih Dijual di Vietnam Picu Kekhawatiran Muncul Virus Baru

Per Januari 2020, tercatat ada sekitar 1,2 juta wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia dengan presentase turis 16,24 persen dari Malaysia, 14,25 persen dari Tiongkok, 10,9 persen dari Singapura, 9,22 persen dari Australia, dan 8,68 persen dari Timor Leste.

Menyusul pandemi virus corona, sektor pariwisata Indonesia mengalami penurunan kunjungan sebanyak 7,62 persen.

Kendati demikian demi menjaga kestabilan ekonomi nasional, sebagaimana kebijakan yang dibuat oleh Amerika Serikat, pemerintah Indonesia juga membuat berbagai promosi menarik demi menggenjot pariwisata tanah air di tengah merebaknya virus corona, salah satunya adalah dengan memberikan harga miring di sektor pelayanan penerbangan.

Baca Juga: WHO Desak Seluruh Negara Dunia Tingkatkan Tanggap Darurat Virus Corona

Bahkan hingga 12 Maret 2020, meskipun Indonesia tengah mencatat puluhan pasien positif virus corona, promosi pariwisata yang diselenggarakan di Kota Moskow, Rusia bertajuk Destination Gathering tetap berlangsung.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara Duta Besar Indonesia di Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid mencatat adanya kenaikan angka wisatawan mancanegara terkhusus dari Rusia ke Indonesia setelah Festival Indonesia di Moskow berlangsung pertama kali pada 2016.

Destination Gathering yang diadakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kamis, 12 Maret 2020 itu bekerjasama dengan Singapore Airlines dan dihadiri oleh sekitar 28 pimpinan tour operator.

Baca Juga: BMKG: Waspada Jabar Berpotensi Hujan Disertai Kilat/Petir Diiringi Angin Kencang pada Minggu, 15 Maret 2020

Dikatakan, sekitar 90 persen tujuan wisatawan Rusian adalah Pulau Dewata, Bali. Acara itu merupakan salah satu upaya KBRI Moskow untuk mendorong peningkatan wisatawan Rusia ke Indonesia bahkan di tengah isu virus corona seperti saat ini.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Kemenparekraf melalui siaran persnya, seluruh kegiatan promosi yang ditujukan kepada wisatawan mancanegara menyusul penetapan status pandemi virus corona oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) diputuskan untuk ditunda sementara waktu.

Hal itu juga bertepatan dengan Indonesia mengonfirmasi 96 kasus positif virus corona, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio menyatakan bahwa segala bentuk promosi wisata di luar negeri akan ditunda hingga pandemi mematikan itu berakhir.

Baca Juga: TK hingga SMA di Kota Bekasi Resmi Diliburkan 2 Pekan, SMA Tunggu Keputusan Disdik Jabar

"Kami terus memantau dan memutuskan untuk menunda promosi dan memberikan insentif untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Sampai pandemi ini berakhir, baru kita siapkan upaya itu kembali,” kata Wishnutama.

Hal itu dilakukan, kata Menparekraf, sebagai upaya agar Pandemi ini tidak semakin menyebar di Indonesia.

“Karena melindungi masyarakat Indonesia adalah prioritas tertinggi kami,” pungkasnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kemenpar

Tags

Terkini

Terpopuler