Pemerintah Beri 'Kartu Kuning' Saat Kepulangan 68 ABK Diamond Princess

16 Maret 2020, 06:34 WIB
68 WNI Kapal Diamond Princess telah dipulangkan dari tempat karantina terkait virus corona di Kepulauan Sebaru, Kepulauan Seribu.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Usai 188 Anak Buah Kapal (ABK) Kapal World Dream dipulangkan pada Sabtu sore, 14 Maret 2020, hal yang sama juga dilakukan kepada 58 ABK Diamond Princess pada Minggu, 15 Maret 2020.

Panglima Komando Satuan Tugas Gabungan Terpadu, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I TNI, Laksamana Madya TNI Yudo Margono, mengatakan telah menyerahkan 68 WNI karantina dari Kapal Diamond Princess yang masih dipantau di Pulau Sebaru pada Minggu pagi, 15 Maret 2020.

Sebelumnya, 68 WNI Kapal Diamond Princess itu telah dinyatakan sehat usai menjalani proses protokol kesehatan terkait virus corona atau COVID-19 di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu.

"Besok akan kami lakukan pemulangan kembali untuk rekan-rekan kita, Pulau Sebaru 68, yang waktunya akan sama dan prosesnya juga sama seperti hari ini (188 WNI eks-ABK kapal pesiar World Dream)," kata Yudo Margono, di Pelabuhan Komando Lintas Laut Militer TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu, 14 Maret 2020.

Baca Juga: Ahli Mikrobiologi: Virus Corona Bisa Mati oleh Kenaikan Suhu 

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, saat kepulangan 68 WNI Diamond Princess, Kementerian Kesehatan memberikan kartu kuning kepada 68 ABK Diamond Princess.

Fungsi dari Kartu Kuning tersebut adalah catatan jika mereka mengalami gangguan kesehatan, baik dalam perjalanan kemarin maupun saat berada di daerah masing-masing seperti yang diungkap Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana.

Proses pemulangan WNI tersebut kembali diangkut menggunakan KRI Semarang-594 yang bertolak dari Pulau Sebaru pukul 6.00 WIB.

"Ya sama, jam 06.00 WIB tepat berangkat dari Sebaru dinaikkan ke KRI Semarang-594. Paling lambat jam 07.00 WIB sudah berangkat dari Pulau Sebaru untuk ke Jakarta," tuturnya.

Baca Juga: Orang Italia Kuno Pakai Fascinum untuk Tangkal Penyakit dan Nasib Buruk yang Memiliki Bentuk Unik 

Tim satuan tugas pendamping yang berjumlah 40 orang akan mendampingi ke 68 WNI karantina tersebut. Mereka ditugaskan untuk melakukan serangkaian protokol kesehatan dari Pulau Sebaru Kecil hingga sampai di dermaga pelabuhan Komando Lintas Laut Militer TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta.

"Pendampingnya ada 40, dari Kementerian Kesehatan dan dari Batalion Kesehatan. Yang 68 pendampingnya 40, juga sama (seperti pemulangan hari ini) akan kami tarik (dari satgas pendukung di Sebaru)," ujarnya.

Para pendamping ini akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengawasi protokol kesehatan, seperti pengecekan suhu tubuh dengan Thermo Gun sehingga kondisi 68 WNI tersebut dipastikan sehat sebelum diberangkatkan, dan sesudah tiba di Jakarta.

Setelah tiba di dermaga pelabuhan Komando Lintas Laut Militer TNI AL, 68 WNI tersebut akan diserahkan ke pihak Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, dan diatur kepulangannya ke daerah masing-masing oleh Kementerian Dalam Negeri.

Baca Juga: Tak Ramai Diberitakan, Perawat Suspect Virus Corona Asal Kabupaten Bekasi Dikabarkan Meninggal Dunia 

Diketahui, sebelum kepulangan, KRI Semarang-594 yang digunakan ABK World Dream telah disterilisasi lagi dengan cairan disinfektan pada seluruh bagian kapal.

Tidak hanya kapal, ia menjelaskan bahwa barak tempat tidur, bahkan tempat makan pun sudah disemprot menggunakan cairan disinfektan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Ya pasti, tadi begitu pergi di Pulau Sebaru, baraknya langsung disemprot disinfektan semuanya. Tempat makan dan sebagainya juga kami semprot semua," kata Yudo Margono.

Nantinya pemerintah akan tetap melakukan pemantauan kepada 68 ABK Diamond Princess akan tetap dipantau dan pelacakan atau 'tracing'nya dapat dengan mudah dipantau oleh kartu kuning yang diberikan.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler