Malam Ini 33 Kota di Indonesia Ikuti Aksi Earth Hour 2020 Ditengah Pandemi Virus Corona

28 Maret 2020, 11:46 WIB
Suasana Monumen Nasional yang penerangannya dipadamkan saat berlangsung Earth Hour di Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019 lalu.*/ANTARA /

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 33 kota di Indonesia akan berpartisipasi mengikuti aksi Earth Hour 2020 secara virtual pada Sabtu, 28 Maret 2020 selama satu jam.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara terhitung sejak pukul 20.30-21.30 waktu setempat aksi tersebut akan ditayangkan melalui media sosial Instagram @ehindonesia dengan fitur Instagram Live.

Di Indonesia, Earth Hour pertama kali digelar oleh Yayasan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia pada tahun 2009 silam.

Baca Juga: Kominfo Luncurkan 'PeduliLindungi', Aplikasi Pelacak Pasien Virus Corona

Mereka mengajak peran serta masyarakat untuk mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai selama satu jam di rumah, bahkan ikon-ikon kota juga dipadamkan untuk sementara.

“Tempat tinggal kita ini hanya satu, kita harus serius menyelamatkannya. Melalui partisipasi masyarakat di kegiatan Earth Hour ini, serta peran serta individu melalui platform Voice for the Planet, berarti kita sudah membantu pemimpin negara dan dunia untuk dapat menghasilkan keputusan yang mendukung perbaikan kesehatan dan pelestarian bumi serta mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh mahluk hidup,” kata Acting CEO WWF-Indonesia Lukas Adhyakso seperti dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara.

Namun untuk aksi tahun ini merupakan yang dinilai menantang, hal ini lantaran dunia internasional tengah berjuang melawan krisis kesehatan akibat pandemi Virus Corona atau COVID-19, Indonesia bersama lebih dari 180 negara lainnya tetap melaksanakan peringatan Earth Hour dengan mengadakan berbagai kegiatan virtual bertajuk “Earth Hour di Rumah”.

Baca Juga: Direktur Utama Rumah Sakit Diculik di Tengah Pandemi Virus Coro

Bersamaan dengan hal tersebut, WWF juga melakukan kegiatan switch-off, Earth Hour tahun ini memfasilitasi masyarakat untuk menyuarakan harapan dan komitmennya melalui pengumpulan suara online di https://www.wwf.id/voice-planet berjudul “Voice for the Planet”.

Tiap peserta dapat memilih satu atau lebih isu-isu lingkungan yang menurutnya sangat mendesak yaitu sampah plastik; transportasi dan energi; satwa liar dan hutan; serta air dan pangan.

Suara masyarakat yang terhimpun diharapkan dapat menjadi basis dan fokus kerja bagi pemimpin negara dan pembuat keputusan, pemimpin perusahaan, lembaga, serta organisasi dalam merespon berbagai isu lingkungan.

Baca Juga: Kesehatan Mental Karyawan Terganggu karena covid-19? Ini Solusinya!

“Earth Hour bagi saya berlaku setiap jam, setiap hari, sepanjang tahun. Tekad bersatu untuk melindungi keanekaragaman hayati di Indonesia dan merawat planet Bumi belum pernah sebesar saat ini. Kita harus menjaga momentum ini dan kami anak muda berusaha untuk berkontribusi nyata,” ungkap Relawan Komunitas Earth Hour Indonesia Renny Widyanti.

Namun, penyebaran COVID-19 memaksa semua untuk menghindari pertemuan publik secara massif dan terbuka, sehingga diimbau agar berkumpul secara virtual untuk Earth Hour sambil memperbarui komitmen masyarakat dunia untuk planet Bumi tempat tinggal semua.

“Kita harus saling menjaga rumah satu-satunya yang kita miliki. Mari bergabung bersama saya dan jutaan orang di seluruh dunia untuk menjadikan Earth Hour ini sebagai momen solidaritas kita. Mari angkat suara kolektif kita untuk memastikan masa depan bumi yang lebih bersih, sehat, aman, adil hijau, lestari dan berkelanjutan," ujarnya.

Baca Juga: Tiga Benda Ini Dapat Tularkan Virus Corona Meski Tanpa Kontak dengan Pasien Positif

Pada pelaksaan Earth Hour 2020 di Indonesia, WWF-Indonesia dan Komunitas Earth Hour di 33 kota akan berfokus pada 4 isu utama.

Pertama, membangun kolaborasi untuk kampanye mengurangi sampah plastik di lautan, kedua, mempromosikan kampanye hemat energi serta energi baru terbarukan.

Ketiga, menginisiasi komitmen anak muda untuk program pembangunan kesadaran konsumen akan pola konsumsi yang berkelanjutan.

Baca Juga: Cek Fakta: Kabar 59 Warga Afrika Tewas Usai Tenggak Dettol untuk Cegah Virus Corona Ternyata Hoaks

Keempat menggerakkan kampanye pembangunan kesadaran terkait keanekaragaman hayati dan anti perdagangan illegal satwa liar yang dilindungi di seluruh Indonesia.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler