Kemenkes: Bilik Disinfektan Tak Dianjurkan untuk Manusia, Bisa Timbulkan Iritasi

5 April 2020, 10:51 WIB
Calon Penumpang KAI Disemprot Cairan Disinfektan, di Bilik Disinfekatan.* /Humas Daop 3 Cirebon

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengikuti saran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk tidak menganjurkan bilik disinfektan kepada manusia.

Kemenkes menyampaikan, disinfektan hanya digunakan untuk menghilangkan mikroorganisme pathogen yang ada di permukaan benda mati seperti lantai, dinding, pakaian atau yang non-biologis.

Hal tersebut disampaikan Kemenkes melalui Surat Edaran Nomor HK.02/III/375/2020 tentang Penggunaan Bilik DIsinfektan dalam Rangka Pencegahan Penularan Virus Corona atau COVID-19.

Baca Juga: Soal Pembebasan Napi, Yasonna Laoly: yang Tak Terima Sudah Tumpul Rasa Kemanusiaannya

“Tidak menganjurkan penggunaan bilik disinfeksi di tempat dan fasilitas umum (TPU) serta permukiman,” kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kirana Pritasari dalam edaran tersebut seperti yang diterima oleh pikiranrakyat-bekasi.com.

Kemenkes menjelaskan, bilik disinfeksi yang sekarang banyak digunakan di masyarakat untuk mendesinfeksi manusia mengandung diluted bleach (larutan pemutih/natrium hipoklorit), klorin, dan etanol 70 persen, ammonium kuarterner seperti benzalkonium klorida, hingga hydrogen preoksida (H2O2).

Kandungan dalam disinfektan tersebut hanya bisa digunakan untuk mendesinfeksi ruangan dan permukaan, seperti lantai, peralatan kerja, pegangan tangga, eskalator, hingga moda transportasi.

Baca Juga: IMF Puji Kebijakan Ekonomi Indonesia dalam Merespons Pandemi Virus Corona

“Menurut WHO, menyemprotkan disinfektan ke tubuh dapat berbahaya untuk membrane mukosa (misal: mata, mulut) sehingga berpotensi menimbulkan risiko terhadap kesehatan dan merusak pakaian,” terangnya.

“Pemakaian disinfektan langsung ke tubuh secara terus menerus dapat menyebabkan iritasi kulis dan iritasi panda saluran pernafasan,” jelasnya.

Selain itu, Kemenkes melanjutkan penggunaan disinfektan jenis larutan hipoklorit panda konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan kulit terbakar parah.

Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan 30.000 Narapidana yang Akan Dibebaskan Bukan Tahanan Korupsi

Kemenkes menganjurkan solusi paling aman untuk pencegahan penularan virus SARS-CoV-2 saat ini adalah dengan melakukan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir dengan rutin atau gunakan hand sanitizer.

Selain itu, Kemenkes juga mengingatkan agar melakukan penyemprotan disinfeksi secara rutin untuk permukaan dan benda-benda yang sering disentuh seperti perabot, peralatan kerja, ruangan, pegangan tangga atau escalator, hingga moda transportasi.

“Jika harus ke luar rumah, hindari kerumunan, jaga jarak dan menggunakan masker, segera menadi dan mengganti pakaian setelah bepergian,” lanjutnya.

Baca Juga: Perubahan yang Akan Terjadi Setelah Pandemi Virus Corona Berakhir

“Membuka jendela untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Jika menggunakan kipas angina atau AC, perlu dilakukan pemeliharaan secara rutin,” tambahnya.

Hingga Sabtu, 3 April 2020 lalu terdapat lonjakan angka yang signifikan mengenai kasus positif virus corona di Indonesia. ***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kemenkes RI

Tags

Terkini

Terpopuler