Gempa Bumi Kudus Hari Ini Buktikan Sesar Muria Masih Aktif dan Bisa Picu Goncangan Lagi

2 Mei 2020, 11:42 WIB
ILUSTRASI gempa bumi.* /SHUTTERSTOCK/

PIKIRAN RAKYAT – BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) menyatakan gempa bumi dengan magnitudo 3,0 di wilayah Kudus, Jawa Tengah, Sabtu pukul 2.32 WIB menunjukkan bahwa sesar Muria masih aktif dan bisa memicu gempa.

"Sekaligus menjadi alarm yang mengingatkan kita semua agar selalu waspada terhadap keberadaan sesar aktif di daratan yang jalurnya melintasi atau dekat permukiman penduduk," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono sebagaimana diberitakan Antara.

Menurut dia, wilayah Kudus dan sekitarnya, secara tektonik, memiliki struktur yang cukup kompleks dengan keberadaan sesar aktif seperti sesar Muria, sesar Lasem, sesar Naik Pati, dan sesar Semarang.

Baca Juga: King Jong Un Kembali Menyapa, 'Tipu' Dunia dengan Rumor Meninggal

​​​​​​Sesar Muria merupakan sesar aktif yang memiliki magnitudo tertarget 6,2 dengan laju geser sesar sekira satu milimeter per tahun.

Sesar dengan orientasi ke barat daya-timur laut itu jalurnya melintasi Gunung Muria dan diduga menerus ke laut.

Sementara sesar Lasem merupakan sesar dengan kelurusan paling panjang, menempati suatu depresi dengan sumbu yang berarah barat daya-timur laut.

Ciri morfologi lain yang mengindikasikan keberadaan sesar itu adalah pola kelurusan dari selatan Semarang ke timur laut melewati Lasem dan menerus ke Laut Jawa.

Baca Juga: Diduga Jelmaan Dukun, Monyet Dipukuli Hingga Hampir Mati karena Warga Percaya Takhayul

Sesar Kendeng Segmen Semarang dan Segmen Purwodadi juga masih aktif. "Semua sesar ini aktif dan ada catatan sejarah gempanya. Berdasarkan catatan sejarah gempa, zona sumber gempa ini memang aktif," kata Daryono.

Menurut dia, sesar-sesar tersebut berada di balik beberapa peristiwa gempa bumi kuat dan merusak pada masa lalu

Gempa bumi itu di antaranya gempa bumi kuat yang mengguncang Lasem tahun 1847 dan gempa bumi dengan magnitudo 6,8 di Pati tahun 1890 yang menyebabkan kerusakan hingga radius 500 km.

Sesar Lasem juga memicu gempa bumi di Kudus tahun 1877 serta gempa bumi di Semarang pada 1856, 1958, 1959, dan 1966.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler