Cegat Jenazah Ibunya yang PDP Corona, Seorang Perempuan Nekat Naik Kap Mobil Sambil Nangis Histeris

4 Juni 2020, 20:21 WIB
SEORANG perempuan menaiki kap mobil petugas Gugus Tugas setelah /Tangkapan Layar/

PR BEKASI - Sebuah video beredar di media sosial yang menampilkan seorang perempuan naik ke sebuah kap mobil cegat mobil jenazah ibunya yang dinyatakan PDP Corona. Keluarganya ingin jenazah Ibunya dimandikan dan dimakamkan sendiri.

Perempuan yang mengenakan gamis biru dan kerudung abu-abu itu mencegat mobil gugus tugas COVID-19 di Makasar, Sulawesi Selatan dengan cara naik ke atas kap depan mobil sambil menangis histeris.

Perempuan yang diketahui bernama Andi Arni Esa Putri Abram (24) menangis setelah jenazah ibunya, Nurhayani Abram (48), hendak dibawa tim gugus tugas COVID-19 dari RS Bhayangkara Polda Sulsel ke Kompleks Pemakaman Khusus COVID-19 di Macanda, Gowa.

Baca Juga: Dua Kali Gagal Berangkat Haji, Warga Bantul Pasrah Belum Diizinkan Ibadah di Tanah Suci 

"Pas saya ke meja perawat mereka bilang, 'Oh tidak, Dek, ini karena PDP tidak bisa dibawa pulang, tidak ada biayanya,'" ucap Andi Arni.

Andi Arni menyebut insiden dalam video itu terjadi pada Sabtu, 16 Mei 2020. Dia beralasan nekat mencegat mobil milik tim gugus tugas karena tak terima ibunya ditetapkan sebagai PDP dan dimakamkan dengan protokol Corona.

"Saya bilang, 'Ih tidak COVID ji Ummi' ku (ibuku), meninggal stroke, tidak ada ji kasian COVID-nya, tidak ada yang bisa buktikan kalau COVID ummiku,'" kata Andi Arni.

Andi Arni mengaku terkejut mendengar jawaban perawat. Dia lantas membantah ibunya sebagai PDP Corona. Andi Arni mengaku telah meyakinkan bahwa ibunya tak pernah memperlihatkan gejala mirip Corona, seperti batuk atau demam.

Baca Juga: Sambut Nnew Normal, Jokowi Targetkan Tes COVID-19 Capai 20 Ribu Per Hari 

"Ummi' ku tidak bersin, tidak pernah batuk, tidak pernah demam selama sakit, paling jaga kebersihan, tabe saya mau bayarji," ujar Andi Arni, yang mengaku mencoba meyakinkan perawat.

Kendati telah memohon, lanjut Andi Arni, jenazah ibunya tetap dibawa petugas ke atas mobil gugus tugas COVID-19. Saat itulah, kata Arni, dia tetap berupaya agar jenazah ibunya tidak dibawa petugas dengan cara naik ke kap mobil gugus tugas. Namun upaya itu tak berhasil.

Sementara itu, ayah Andi Arni, Andi Baso Ryadi Mappasulle (46), mengatakan dia telah menerima hasil tes swab almarhumah istrinya beberapa hari setelah kejadian. Istrinya dinyatakan negatif Corona.

Namun petugas mengatakan, karena hasil laboratorium uji swab pasien belum keluar, maka pihak rumah sakit harus memakamkannya sesuai protap pemakaman pasien COVID-19 untuk antisipasi.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler