Bertambah 577, Achmad Yurianto: Banyak Daerah yang Laporkan Kesembuhan daripada Positif Covid-19

13 Juni 2020, 09:08 WIB
JURU bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.* /- Foto: Kemenkes RI

PR BEKASI - Setiap harinya Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memberikan kabar pembaruan data terkini soal kasus virus corona atau Covid-19.

Dalam kesempatan konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengabarkan jumlah penambahan pasien sembuh bertambah 577 orang.

Dilansir BNPB oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, dari 577 orang, Achmad Yurianto mengungkapkan bahwa kasus kesembuhan lebih banyak dilaporkan oleh beberapa daerah dibanding kasus positif Covid-19.

Baca Juga: Bosan Hidup di Kota, Bule Ini Rela Tinggalkan Negarnya demi Hidup di Suku Pedalaman Indonesia 

"Beberapa provinsi dengan kasus, lebih banyak yang sembuh dibanding kasus positif," kata Achmad Yurianto, Jakarta.

Ia pun merincikan, beberapa wilayah yang melaporkan jumlah kenaikan angka pasien sembuh lebih banyak di antaranya dari Provinsi DKI Jakarta 120 pasien sembuh, Sulawesi Selatan 58 pasien sembuh, Jawa Tengah 73 pasien sembuh, dan Sumatra Selatan 38 pasien sembuh.

Selanjutnya Nusa Tenggara Barat 72 pasien sembuh, Jawa Barat 41 pasien sembuh, Sumatra Barat 15 pasien sembuh, dan Kalimantan Timur 11 pasien sembuh.

Dengan melihat penambahan kasus pasien sembuh itu, disebutkan dia, hal ini menunjukkan bahwa persentase kesembuhan dari Covid-19 jauh lebih tinggi dibanding dengan angka kematian.

Baca Juga: Hasil Survei LSI Sebut Masyarakat Lebih Cemas Kesulitan Ekonomi daripada Terpapar Virus Corona 

"Ini adalah bukti, bahwa memang sekarang persentase kesembuhan jauh lebih tinggi dibanding dengan kematian. Kalau kita perhatikan data akumulasi sampai dengan kondisi saat ini 35,8 persen sembuh, sedangkan kematian berada di kisaran 5,67 persen," ucap dia.

Dari hasil kasus akumulasi tersebut sekaligus dapat dimaknai bahwa sebagian besar provinsi sudah menuju grafik yang cenderung menurun. Selain itu, banyak yang kemudian dalam beberapa hari terakhir ini, tidak dilaporkan ada kasus baru.

Sementara itu dijelaskan dia, angka penambahan kasus didapatkan dari hasil pemeriksaan laboratorium secara masif dan agresif untuk menemukan kasus baru sehingga kemudian dapat segera dilakukan penanganan dengan baik untuk memutus penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Hubungan Kian Memanas, PM Australia Scott Morrison Tegaskan Tidak Takut Ancaman Tiongkok 

"Pemeriksaan laboratorium yang secara masif, kita lakukan, kemudian kontak tracing yang secara agresif kita lakukan, inilah yang kemudian menggambarkan banyaknya kasus positif yang didapatkan, serta kemudian banyaknya kasus sembuh yang bisa kita laporkan," ujarnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler