Gelar Demo Masak Tanpa Minyak Goreng, Megawati Soekarnoputri Bantah Tak Empati

29 Maret 2022, 10:31 WIB
Ilustrasi minyak goreng. /Pixabay/planet_fox/

 

PR BEKASI - Viral pernyataan Megawati Soekarnoputri soal ibu-ibu di Indonesia hanya menggoreng menuai ragam komentar.

Menurut wanita yang menjabat Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut, ucapannya bukanlah larangan menggoreng.

"Waktu saya mengatakan bagaimana ya ibu-ibu sangat tergantung sekali pada minyak goreng, itu langsung saya ditembak,” katanya seperti dikutip dari kanal YouTube PDI Perjuangan pada Senin, 28 Maret 2022.

Baca Juga: Tangan Kiri Sakit Seperti Tertusuk, Sikap Emosional Bisa Jadi Penyebabnya, Kata Ustadz Dhanu

Dia pun membantah tuduhan bahwa ia tidak empati di tengah kelangkaan minyak goreng disusul kenaikan harga minyak goreng.

“Ada yang mengatakan katanya pemimpin orang cilik seperti tidak ada empati," katanya.

Saat itu dia heran dengan masyarakat yang rela mengantre dan berdesakan hingga berebut demi membeli minyak goreng, demikian dilansir Pikiran Rakyat dalam artikel Ucapannya Soal Minyak Goreng Dikritik, Megawati: Dipikirnya Saya Bukan Perempuan, Gak Ngerti Masak.

Baca Juga: Orang yang Dinyatakan Positif Covid-19 Berpotensi 40 Persen Lebih Cepat Terkena Risiko Diabetes

Keheranannya pun telah ditambahkan dengan solusi seperti terdapat beragam alternatif lain dalam memasak makanan.

Megawati dan PDI Perjuangan merespons kritik yang mengadangnya, dengan menggelarDemo Memasak Tanpa Minyak Goreng yang digelar di Sekolah PDIP, Lenteng Agung Jakarta Selatan, Senin.

Saat membuka acara tersebut, Megawati mengaku tak pernah bermaksud melarang masyarakat untuk memasak dengan cara menggoreng.

Baca Juga: One Piece 1045, Sama Seperti Mythical Zoan Nika Luffy, Buah Iblis Asli Robin Ternyata Hito Hito no Mi Juga

Alih-alih melarang, pernyataan tersebut sebenarnya merupakan bentuk keprihatinannya atas kebergantungan masyarakat terhadap minyak goreng.

Oleh karena itu, dia mengaku heran mengapa pernyataan yang dilontarkannya justru dijadikan sebagai sesuatu yang pro dan kontra.

"Jangan karena mulut saya ngomong lalu saya di-pro-kontra-kan, coba bagaimana mau jadinya republik ini di kemudian hari?" tutur dia.

Mega menegaskan, bahwa dia bukan melarang dengan mengkritik penggunaan minyak goreng. Ia pun sampai curhat betapa keras rundungan yang diterima, seolah dia bukan perempuan saat dihujat.

"Sepertinya saya ini bukan perempuan waktu saya di-bully, saya sampai mikirnya, emang dipikirnya saya bukan perempuan ya, enggak mengerti urusan masak memasak," kata dia.***(Elfrida Chania S/PRMN)

Editor: Gita Pratiwi

Tags

Terkini

Terpopuler