PR BEKASI - Proses autopsi ulang jenazah Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.
Pada proses autopsi tersebut juga melibatkan banyak pihak yaitu TNI, Perguruan Tinggi dan juga dokter yang ditunjuk oleh pihak keluarga almarhum Brigadir J.
Proses autopsi ulang Brigadir J ini langsung diawasi oleh Komnas HAM dan Kompolnas.
Hal itu dilakukan agar proses autopsi ulang Brigadir J tidak ada intervensi dari pihak lain, karena diawasi oleh kedua lembaga independen.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1055, Shanks Keluarkan Haki Sambaran Kilat Hitam, Pluton Berada di Bawah Wano
Hasil autopsi ulang Brigadir J nantinya akan disampaikan di persidangan secara transparan dan secara ilmiah hingga dapat dipertanggungjawabkan.
Proses ekshumasi dan autopsi ulang tersebut dipimpin oleh Dokter Ade Firmansyah Sugiharto dari Forensik RSCM Jakarta.
"Dokter Ade Firmansyah Sugiharto sebagai ketua tim Kedokteran Forensik yang melakukan ekshumasi dan autopsi," ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari PMJ News di Jambi, Rabu 27 Juli 2022.
Ditegaskan oleh Dedi jika tim forensik yang melakukan ekshumasi dan autopsi ulang Brigadir J bekerja secara independen.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia per Rabu 27 Juli 2022: Kasus Covid-19 Baru Tembus 6.438 Orang
Dedi juga menjelaskan bahwa keterlibatan tim dokter forensik independen memiliki dua konsekuensi.
Konsekuensi pertama adalah dari sisi keilmuan yang harus betul-betul sahih dan bisa dipertanggungjawabkan.
Konsekuensi kedua, karena ini untuk keadilan yang dilaksanakan oleh pihak yang berwenang jadi tim dokter forensik harus memiliki konsep yuridis.
Dedi juga mengatakan demi menegakkan asas keadilan, hasil otopsi ini berguna bagi polisi untuk menuntaskan penyidikan kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.***