PR BEKASI – Arus lalu lintas di kawasan underpass Senen telah ditutup sementara selama satu bulan penuh terhitung mulai Selasa 30 Juni 2020. Penutupan jalur tersebut disebabkan oleh adanya proyek pembangunan underpass di kawasan Senen Extension di Simpang Senen, Jakarta Pusat.
“Benar ada penutupan jalan sementara sehubungan dengan adanya pekerjaan pembangunan underpass Senen Extension di Simpang Senen, Jakarta Pusat,” tutur Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari PMJ News.
Underpass di kawasan Senen menuju arah Tugu Tani tersebut akan kembali dibuka pada 30 Juli 2020 mendatang.
Baca Juga: Bergelantung di Kabel Rumah Warga, Kelelawar Raksasa di Filipina Buat Merinding Warganet
Dengan adanya penutupan jalan, seluruh kendaraan akan dialihkan ke jalan atas underpass.
“Kendaraan dari arah Timur atau Pulogadung yang akan menuju Barat simpang Senen yang semula dapat melalui underpass dialihkan melalui jalan atas underpass,” tutur Sambodo.
Sebagai gantinya guna menghindari terjadinya kepadatan kendaraan di sekitar Senen, Ditlantas Polda Metro Jaya telah merancang jalur 10 jalur alternatif dari arah Cempaka Putih menuju tiga kawasan yakni Ancol, Tugu Tani, dan Matraman sebagai berikut.
Baca Juga: Usai Marah-marah, Jokowi Senang Tujuh Perusahaan Asing Akan Relokasi Pabrik ke Indonesia
Menuju kawasan Ancol
Jalan Letjen Suprapto
Jalan Tanah Tinggi Barat
Jalan Benyamin Sueb
Menuju kawasan Tugu Tani
Jalan Kemayoran Gempol
Jalan Garuda
Jalan Bungur Raya
Jalan Gunung Sahari 3
Jalan Gunung Sahari
Jalan Budi Utomo
Menuju kawasan Matraman
Jalan Salemba Raya
Baca Juga: Cek Fakta: Dubes Dikabarkan Sebut Gaji Pekerja Asal Tiongkok Harus Lebih Mahal Dibanding WNI
“Diimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut (di seputar simpang Senen) dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan,” tutur Sambodo.
Sementara itu underpass Senen Extension dibangun untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan sekitar.
Dikutip dari Antara, anggaran yang dihabiskan untuk proyek tersebut berkisar Rp 121,1 miliar. Untuk dapat memenuhi target penyelesaian pada Desember 2020 nanti, proses pembangunan terus dilakukan meski di tengah pemberlakuan beberapa periode PSBB dan PSBB transisi di DKI Jakarta demi mengurai kepadatan lalu lintas terlebih di masa kenormalan baru.***