Cakra Buana PDIP Curhat ke Rizal Ramli Kecewa Kinerja Pemerintah, Refly Harun: Kenapa gak ke Jokowi?

7 Agustus 2020, 10:24 WIB
Pakar hukum tata negara Refly Harun. /-Foto: Tangkapan layar channel YouTube Refly Harun

PR BEKASI - Organisasi satuan tugas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Cakra Buana yang turut berkontribusi besar dalam pemenangan Joko Widodo (Jokowi) ketika menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, serta Presiden Republik Indonesia (RI) mendatangi ekonom senior Rizal Ramli.

Adapun alasan organisasi Cakra Buana mendatangi Rizal Ramli lantaran kecewa terhadap pemerintahan kedua Jokowi yang dinilai tidak mampu mengurus masyarakat Indonesia.

Saat bertemu Rizal Ramli, Kepala Satgasus Cakra Buana PDIP Kadiman Sutedy menyatakan bahwa Jokowi yang notabene sudah menjabat sebagai kepala negara dua periode itu sudah tidak lagi jujur dan tidak punya hati memimpin masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Kasus Fetish Kain Jarik Bantu DPR Cerna RUU PKS, Sempat Mentok Bahas 'Hasrat Seksual' 

Adanya kabar organisasi sayap PDIP mengadu pada Rizal Ramli perihal keluhannya terhadap Jokowi, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun turut berkomentar yang disampaikannya melalui satu unggahan video di kanal Youtube pribadinya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Dalam video yang diunggah pada Kamis 6 Agustus 2020, Refly Harun mengaku bingung soal aduan keluhan terhadap Jokowi disampaikan ke Rizal Ramli. Seharusnya, kata dia, keluhan tersebut disampaikan langsung kepada pihak terkait.

"Dalam hal ini kalau keluhannya soal pemerintahan yang sebaiknya disampaikan langsung ke Presiden Jokowi," ucap Refly Harun.

Lebih lanjut, ia mengatakan apabila dalam hal menyampaikan keluhan tidak bisa dilakukan secara langsung ke Jokowi, maka hal itu bisa dilakukan melalui kantor Staf Presiden atau Sekretariat Negara, dan Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Aurel Hermansyah 'Diteror' dan Difitnah Beradegan Syur, Ashanty Naik Pitam: Pelaku Masih Bocah SD 

Seharusnya, dikatakan dia, organisasi Cakra Buana itu langsung mengeluhkan ke PDIP sebagai organisasi induk yang memiliki wakil di pemerintahan Jokowi, bahkan Jokowi sendiri berasal dari partai tersebut.

"Jadi aneh organisasi sayap cari sosok sipil society untuk mengeluh dan mengadu," ujar dia.

Dengan hal itu, Refly Harun mengatakan bahwa banyak makna soal Cakra Buana yang lebih memilih mengadukan keluhannya dan kekecewaannya kepada Rizal Ramli. Salah satunya adalah saluran aspirasi yang tersumbat.

"Permasalahannya soal kadang-kadang pemerintah hanya mau menerima pujian, hanya mau menerima laporan yang baik-baik. Tapi begitu ada keluhan dan kritik termasuk dari organisasi sayap langsung dimarahi untuk tidak mengkritik," katanya.

Baca Juga: Dinilai Berlebihan Sembuhkan Pasien Covid-19, Dokter: Jamu Hadi Pranoto Hanya untuk Jaga Kesehatan 

Apabila hal demikian terjadi, kata Refly Harun, maka tidak akan pernah terjadi yang namanya saluran teruntuk masyarakat termasuk organisasi sayap untuk menyampaikan kritikan dan keluhannya.

"Padahal kan mereka menjadi organisasi sayap itu bertujuan agar aspirasinya didengar, kehidupan mereka pun bisa disejahterakan," ujarnya.

Termasuk juga, kata Refly Harun, masyarakat yang menyampaikan kritik pun harus mendapatkan kesejahteraan. Hal ini sudah ada dalam pesan konstitusionalnya seperti itu.

"Tidak hanya mereka yang meng-endorse pemerintah, tetapi mereka yang menyampaikan kritik pun harus mendapatkan kesejahteraan tersebut," ucap dia.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler