Selain Jokowi, Para Tokoh Ini Gunakan Pakaian Adat Peringati Upacara Kemerdekaan RI

17 Agustus 2020, 13:43 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, kenakan baju adat khas Madura dalam perayaan HUT ke-75 RI.* /Instagram.com/@mohmahfudmd/

PR BEKASI - Jika Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengenakan pakaian adat Melayu Indonesia bercorak gelap, tokoh pemerintahan lain juga ikut mengenakan baju adat saat mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia Senin, 17 Agustus 2020.

Salah satunya Ketua DPR RI Puan Maharani saat mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan ke 75 tahun Republik Indonesia, di Istana Merdeka, Jakarta dengan mengenakan Tekuluk Bai Bai, pakaian adat Jambi.

Sejak awal kehadirannya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, Puan Maharani menarik perhatian netizen atau warganet karena keunikan pakaian yang dipilih dan dikenakannya pada kesempatan itu.

Baca Juga: Hari Ini BI Akan Luncurkan Uang Khusus Seri HUT Ke-75 Kemerdekaan RI, Begini Penampakannya

Puan memilih perpaduan warna merah, hitam, dan emas, dalam pakaian adat Jambi tersebut.

Putri mantan Presiden Megawati Soekarnoputri itu menjadi salah satu tamu undangan yang hadir dalam acara yang dikonsep berbeda tahun ini.

Pilihan Puan tersebut menjadi kebanggaan tersendiri masyarakat Jambi yang juga banyak yang turut menyaksikan acara tersebut secara langsung melalui virtual atau daring.

Baca Juga: Rayakan HUT Kemerdekaan, Google Tampilkan Doodle Keberagaman Indonesia

Tekuluk merupakan busana warisan leluhur yang sudah ada sejak zaman kerajaan Melayu.

Pakaian ini banyak dikenakan perempuan di wilayah Melayu untuk kegiatan sehari-hari.

Hingga kini, model tekuluk berkembang hingga jumlahnya mencapai lebih dari 50-an jenis tekuluk.

Baca Juga: Jokowi Kenakan Baju Adat Timor Tengah Selatan Saat Pimpin Upacara HUT RI, Berikut Makna Setiap Motif

Selain Puan, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, saat mengikuti upacara perayaan Kemerdekaan 17 Agustus melalui konferensi video dari Kantor Kementerian Politik Hukum dan Keamanan bersama jajaran terbatas dan protokol Covid-19 juga ikut mengenakan pakaian tradisional Madura, Baju Sakera.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, Mahfud tampil menggunakan ikat kepala kain atau Odheng.

Ujung simpul berbentuk huruf alif, penanda keesaan Tuhan, menunjukkan ketaatan masyarakat Madura sebagai pemeluk Islam.

Baca Juga: Nawawi Terlibat Cekcok di Pesawat dengan Putra Amien Rais, KPK Beberkan Kronologi Lengkapnya

"Indonesia kan bersatu dalam keberagaman, beragam kedaerahan dan keagamaan. Yang bisa ditunjukkan secara fisik salah satunya dengan busana tradisional, alhamdulillah sekarang saya bisa ikut. Ya saya kan orang Madura, jadi dalam kesempatan baju tradisional ini, saya menggunakan baju khas Madura ini," kata Mahfud.

Baju Sakera, menurutnya memiliki makna khusus.

Baju itu terdiri dari baju hitam longgar atau Pesa’an dan celana hitam longgar atau Gomboran.

Baca Juga: Rayakan Hari Kemerdekaan RI, Firli Bahuri: Bangsa Merdeka Adalah Ketika Bersih dan Bebas Korupsi

"Warna hitam melambangkan sikap gagah dan pantang menyerah. Ini merupakan sifat kerja khas dari rakyat Madura. Sedangkan bajunya yang serba longgar melambangkan kebebasan dan keterbukaan orang Madura," ujar Mahfud.

Selain itu, bentuk baju yang sederhana melambangkan kesederhanaan.

Kemudian kaosnya yang unik dengan motif garis merah putih, memperlihatkan sikap tegas dan semangat juang tinggi orang Madura dalam menghadapi segala hal.

Baca Juga: Seret Banyak Nama, Polri Tetapkan Napoleon Bonaporte sebagai Tersangka Kasus Djoko Tjandra

"Ini baju khas tukang sate Madura ini, orang Madura semua bangga Indonesia merdeka. Sekarang semua anak, anak tukang sate, anak petani bawang, kini karena Indonesia merdeka bisa jadi jenderal, bisa jadi dokter, professor, bisa jadi apa saja. Karena itu kita harus terus mensyukuri nikmat kemerdekaan," tutur Mahfud tentang kemerdekaan Indonesia.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler