Letusan Kawah Lumpur Panas di Blora Tenggelamkan 17 Ekor Kerbau

28 Agustus 2020, 16:10 WIB
Kawah lumpur panas Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, meletus. /YouTube/

PR BEKASI – Kawah lumpur panas Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, meletus pada hari Kamis, 27 Agustus 2020.

Dampak dari letusan tersebut dilaporkan sebanyak empat orang mengalami keracunan gas dan 17 kerbau tenggelam dalam kubangan lumpur.

Sejumlah sumber menyebutkan bahwa letusan kawah di kawasan Kesatuan Pemangku Hutan atau KPH Randublatun tersebut diawali oleh suara gemuruh tanah bergetar dan letusannya dinilai cukup besar.

Baca Juga: Playoff NBA: Pemain Setuju untuk Melanjutkan Laga Playoff

Lumpur yang diduga berasal dari perut bumi, tersembur dengan ketinggian mencapai 40 meter lebih tersebut menimbun sekitar kawasan tersebut, termasuk kawanan kerbau yang berada tak jauh dari lokasi letusan.

"Saat terjadi semburan, ada sejumlah warga sedang menggembala kerbau di sekitar lokasi. Tiba-tiba tanah bergerak dan mengeluarkan semburan lumpur (disertai gas)," ucap salah seorang warga, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News, Jumat, 28 Agustus 2020.

Dari video yang beredar dikalangan warganet menunjukkan bahwa letusan lumpur terjadi secara berulang, tinggi dan luasan luapan lumpur pun tergambar dengan jelas. Dalam tayangan tersebut warga sempat berjuang menyelamatkan seekor kerbau yang tertimbun lumpur.

Baca Juga: Nilai Data Penerima BSU Belum Siap, Saleh Daulay: Uangnya Ada Tapi Datanya Enggak Siap

Sebagaimana diberitakan Portal Jogja, peristiwa tersebut sempat membuat warga panik, namun usai kejadian banyak warga langsung berdatangan ke lokasi untuk melihat kejadian alam tersebut.

"Kejadian tadi pagi, warga yang kena semburan lumpur sudah kembali ke rumah setelah dirawat di Puskesmas Jati," ungkap Danramil Jati, Blora Lettu Inf Maningsun, Kamis, 27 Agustus 2020.

Dia juga mengatakan bahwa menurutnya semua warga yang terkena semburan berhasil selamat, belasan ekor kerbau pun telah dicari pagi hingga sore kemarin. Selain itu, saat ini warga tidak diperbolehkan mendekati lokasi terjadinya letusan.

Baca Juga: Jadikan Masker Gaya Hidup Baru, Kominfo Kampanyekan #AyoPakaiMasker

Sementara itu menurut Rusdi yang merupakan salah satu warga Jati mengungkapkan bahwa peristiwa yang sama pernah terjadi sekitar 12 tahun lalu, lokasinya juga tidak jauh dari lokasi letusan saat ini.

Lumpur yang naik saat letusan pun pekat dan berwarna hitam.

Berdasarkan catatan geologi, fenomena alam tersebut merupakan mud volcano yang ada di bawah kawasan tersebut, hal itu juga bukan disebabkan dari aktivitas pengeboran atau pertambangan.

Baca Juga: Kembali Terjerat Kasus Narkoba, Jamal Preman Pensiun Ditangkap Polrestabes Bandung

Sampai saat ini belum diketahui detail terkait dampak letusan, namun kejadian tersebut menyebabkan empat warga pingsan. Beruntung tidak ada korban jiwa dari semburan lumpur tersebut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: PMJ News Portal Jogja (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler