Polusi Udara Jabodetabek Buruk, LHK: 44 Persen dari Kendaraan

2 September 2023, 17:44 WIB
Menteri LHK sebut penyumbang polusi di Jabodetabek 44 persen berasal dari kendaraan. /Pixabay

PATRIOT BEKASI - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan, penyebab polusi udara di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) antara lain berasal dari asap kendaraan bermotor dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Adapun persentase polusi dari kendaraan sebesar 44 persen dan 34 persen dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Terkait hal itu pemerintah menginstruksikan kepada seluruh pihak terkait untuk mengatasi polusi udara khususnya di wilayah Jabodetabek.

Presiden Joko Widodo mengatakan, untuk mengatasi hal itu dibutuhkan usaha bersama demi mengurangi polusi termasuk perpindahan transportasi pribadi ke transportasi publik.

Baca Juga: dr. Richard Lee Raih Omzet 5,5 Miliar, Kembali Pecahkan Rekor Hanya Jualan 1,5 Jam di Shopee Live

"Ya ini dibutuhkan usaha bersama, semuanya harus melakukan termasuk usaha bersama perpindahan transportasi pribadi ke transportasi publik," ujar Presiden Jokowi, dikutip Patriot Bekasi dari Antara News Sabtu, 2 September 2023.

Jokowi menambahkan bahwa usaha tersebut memang perlu kerja total dan kerja sama dari semua pihak, juga memerlukan waktu.

Dia menyampaikan bahwa banyak yang akan dilakukan sehubungan dengan penyelesaian masalah polusi udara dan dilakukan secara bertahap.

Sementara menurut Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kendaraan dengan bahan bakar fosil merupakan penyumbang polusi terparah yang menyumbangkan emisi karbon.

Baca Juga: Ribuan Personel Polda Metro Jaya Amankan Laga Persija Jakarta vs Persib Bandung di Stadion Patriot Bekasi

Luhut melanjutkan, pemerintah dengan begitu akan terus melakukan percepatan proses peralihan menuju kendaraan listrik.

Selain itu, juga akan terus mengecek karbon emisi untuk kendaraan yang memakai bahan bakar fosil.

Selain itu Luhut mengatakan, pemerintah juga akan memproduksi water mist generator untuk dipasang di gedung-gedung guna menyemprotkan air, yang diharapkan dapat mengurangi polusi udara.

“Itu sekarang dimulai, itu butuh waktu karena produksi barangnya itu local content-nya butuh waktu. Kita butuh berapa ratus untuk itu," ujar Luhut.

Sama halnya dengan Presiden Jokowi, Luhut menyebut untuk mengatasi polusi udara memerlukan waktu dan bertahap.***

Editor: M Hafni Ali

Tags

Terkini

Terpopuler