Dorong SDM Bidang Kelautan dan Perikanan, Edy Prabowo: Poltek KKP Terbuka dan Gratis

31 Agustus 2020, 09:53 WIB
Menteri KKP Edhy Prabowo sedang menjelaskan materi terkait pentingnya konsumsi ikan. /Tangkapan layar Webinar nasional Gemar Makan Ikan untuk Pencegahan Stunting melalui zoom.

PR BEKASI - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan kompeten pada bidang mutu pengolahan ikan dan nilai tambah perikanan.

Untuk mewujudkan program lumbung ikan nasional, KKP membuka akses pendidikan di lembaga milik KKP bagi putra dan putri masyarakat pesisir.

Diperlukan Bimbingan Teknis Sertifikasi Pengolahan Ikan (SPI di sekolah lingkup KKP. SPI merupakan persyaratan wajib harus dimiliki penanggung jawab mutu pada Unit Pengolahan Ikan (UPI).

Baca Juga: Tepis Kabar Burung, CEO Huawei: Tidak Ada Smartphone HarmonyOS Tahun Ini

"Membangun sumber daya manusia berarti membangun bangsa. Didik terus anak-anak kita, ajari mereka sampai merasa bisa mandiri dan kuat. Kelautan merdeka adalah kedaulatan bangsa," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, 31 Agustus 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Sumber daya manusia menurut Edhy, merupakan salah satu tolok ukur pembangunan bangsa pada sektor kelautan dan perikanan.

Edhy yang melakukan kunjungan di Maluku, menyatakan bahwa provinsi Maluku punya segala hal yang dibutuhkan untuk menjadi lumbung ikan nasional.

Baca Juga: Bikin Heboh, Bintang Emon Kembali Unggah Video yang Diduga Bahas Media dan Pemerintah

Dia pun memilih untuk melakukan kegiatan langsung di lapangan dan berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan di provinsi tersebut.

"Maluku gudangnya ikan. Saya memulai lumbung ikan nasional dengan gerakan langsung. Membangun tidak hanya sekedar jargon tetapi membuktikan terjun langsung dengan kegiatan-kegiatan," katanya.

Bentuk komitmen pemerintah dalam membangun sektor kelautan dan perikanan, salah satunya dengan melakukan perubahan status dari Sekolah usaha Perikanan Menengah (SUPM) ke Politeknik Kelautan dan Perikanan Maluku.

Baca Juga: Ingin Putus Kontrak dengan Luiz Suarez, Barcelona harus Siapkan Rp242 Miliar

Hal itu dilakukan guna menyiapkan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN).

"Ini kan tadinya SUPM, sekarang jadi poltek, anggaplah ini salah satu bentuk pelaksanaan dan saya melihat LIN itu tidak hanya ketika menjadi peraturan," ujarnya.

Edhy berharap dengan lokasi strategis karena terletak di tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), seperti WPPNRI 714, 715, dan 718, para taruna-taruni bisa melakukan praktik langsung di lapangan.

Baca Juga: Ketahuan Saat Beraksi, Seorang Pengendar Sabu-sabu Diringkus Polsek Cikarang Timur

"Di sini kita bisa bangun semuanya, dari budi daya tawar, payau, tambak, termasuk tangkap ikan di laut. Alhamdulillah, Pak Gubernur mendukung penuh, saya pikir ini menjadi kekuatan kunci di Maluku dan keberhasilan LIN itu sendiri," tuturnya.

Edhy mengajak pemerintah daerah mendukung putra-putri nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar hasil perikanan yang belajar di Poltek KKP.

Selain itu Edhy turut mendorong agar peserta didik di Poltek KP Maluku agar terus bertambah.

Baca Juga: Bantu Defisit Fiskal, Pemerintah Siap Naikkan Tarif Cukai Rokok pada 2021

"Seluruh masyarakat kelautan, kita anak nelayan, pembudi daya diberikan kesempatan kuliah gratis sebanyak-banyaknya. Poltek KKP terbuka, gratis." kata Edhy.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler