Puan Maharani Didesak untuk Minta Maaf Secepatnya pada Masyarakat Sumatra Barat

4 September 2020, 10:53 WIB
Politisi PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani didesak untuk segera minta maaf kepada masyarakat Sumatra Barat. /ANTARA/

PR BEKASI - Anggota DPR RI, Andre Rosiade dan Guspardi Gaus menilai politisi PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani tidak seharusnya mengeluarkan pernyataan dan sikap yang menghubungkan antara masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) dengan partai tempatnya bernaung.

Andre mengatakan, masyarakat Sumbar tidak diperlukan lagi jiwa nasionalis dan pancasilais karena H. Agus Salim, Moh. Yamin dan Bung Hatta tokoh-tokoh dari Sumbar yang membantu mengisi dan menyumbangkan ide untuk Pancasila.

Sehingga menurut Andre ucapan dari Ketua DPR RI tersebut tidak tepat, jika ada ungkapan masyarakat Sumbar tidak Pancasilais.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Masyarakat, Pemkab Bekasi Luncurkan Gemmpita

"Bahkan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan RI ada juga dari Sumatra Barat, seperti Bung Hatta. Jadi, Provinsi Sumatra Barat provinsi yang sangat Pancasilais. Jangan sampai, maaf, punya persepsi masyarakat Sumatera Barat tidak Pancasilais," kata Andre Rosaide, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Jumat, 4 September 2020.

Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus menyebut, sebagai politisi PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI, Puan sebaiknya mengklarifikasi dan meminta maaf pernyataannya yang sudah menyinggung masyarakat di Sumbar.

"Ya kalau memang salah, kenapa tidak. Sampaikan saja permohonan maaf bahwa saya minta maaf kepada masyarakat Sumbar atas pernyataan saya, dan yang saya maksudkan sebenarnya bukan itu," ujar Guspardi, Kamis, 3 September 2020.

Baca Juga: Robert Pattinson Dinyatakan Positif Covid-19, Produksi Film The Batman Dihentikan

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa sudah menjadi keinginan Mega dan Puan agar Pancasila juga dibumikan di Sumbar serta daerah lainnya secara nasional.

Hasto menyebut, pembumian Pancasila tentu akan menanamkan aspek kebudayaan, nasionalisme juga menyentuh hal-hal di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Yang dimaksudkan Mbak Puan dan sebagaimana seluruh kader partai mengingatkan bagaimana Pancasila dibumikan tidak hanya di Sumatra Barat, tetapi di Jawa Timur, di seluruh wilayah Republik Indonesia, Pancasila harus dibumikan," kata Hasto saat konferensi pers virtual.

Baca Juga: Lima Tips untuk Merawat Ponsel Android agar Terhindar dari Kejahatan Siber

Doa Puan Maharani itu telah mengundang beragam reaksi.

Pasalnya, tidak sedikit yang heran, bahwa yang diungkapkan Puan cukup mengisyaratkan kekecewaan, karena partai berlambang banteng moncong putih itu tidak menang di sana.

Rasa kecewa itu muncul karena raihan suara PDI Perjuangan di Sumatra Barat berada di urutan bawah.

Baca Juga: Dikira Satgas Covid-19 yang Datang, Ibu-ibu di Tambun Langsung Tutup Pintu, Takut Dijemput Paksa

"Semoga Sumatra Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila," ucap Puan.

Ungkapan doa dari Puan yang menjadi sorotan itu sejatinya setali tiga uang dengan apa yang diungkapkan oleh Megawati Soekarnoputri.

Ibu dari Puan Maharani yang juga sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan tentu saja merasa heran kenapa partainya tidak bisa meraih suara banyak di kota Gadang.

Baca Juga: Harga Bahan Pokok di Kota Bandung Jatuh, Disdagin: Hanya Beberapa Komoditas 

"Saya pikir kenapa ya rakyat di Sumbar itu sepertinya belum menyukai PDIP. Tapi kalau untuk mencari pemimpin di daerah tersebut menurut saya masih akan agak sulit," kata Megawati di Jakarta, Rabu, 2 September 2020.

Padahal, baik Mega dan Puan, sama-sama ada darah Minang yang mengalir dari istri proklamator Bung Karno, Ibu Fatmawati yang adalah orang Minang.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler