Dinilai Jadi Sebab Kasus Covid-19 di Jakarta Naik, Pemprof Diminta Evaluasi Penerapan Ganjil Genap

6 September 2020, 09:28 WIB
Ilustrasi wilayah ganjil genap di Jakarta. /Antara


PR BEKASI - Dinilai menjadi penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di Jakarta, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengevaluasi kembali penerapan ganjil genap yang membatasi jumlah kendaraan di jalan raya Ibu Kota.

Menurutnya, dari 944 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Wisma Atlet, 62 persen diantaranya adalah pengguna transportasi umum.

Sehingga menurutnya, setelah penerapan kembali ganjil genap, terjadi peningkatan penumpang transportasi umum.

Baca Juga: Pertama Kali, Banteng Jawa Hasil Pengembangbiakan Dilepasliarkan ke Habitatnya

Hal tersebut dia sampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Jakarta, pada Kamis, 3 September 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, pengguna kereta rel listrik meningkat 3,5 persen setelah DKI Jakarta menerapkan kembali pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap.

Kendati angka itu terlihat kecil, Doni menganggap peningkatan tersebut menimbulkan kepadatan di dalam KRL Commuter Line yang setiap hari penumpangnya mencapai total 400.000 orang.

Baca Juga: Paslon Sumbar Kecewa dan Kembalikan Dukungan PDIP, Arteria Dahlan: Puan Maharani Juga Orang Minang

Sedangkan peningkatan penumpang bus TransJakarta setelah penerapan sistem ganjil genap mencapai 6 persen hingga 12 persen. Karena itu, Doni meminta Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi kembali sistem tersebut, untuk mengurangi kerumunan.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membatasi pegawainya menggunakan kendaraan umum.

"Kami sudah mengingatkan Kementerian PAN-RB dan Kementerian BUMN untuk membatasi, bahkan mencegah pegawainya menggunakan transportasi umum," kata Doni Monardo, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca Juga: Dipakai Dinas ASN Tiap Pekan, Batik Ini Kian Populer

Doni juga meminta kepala-kepala daerah di Indonesia tetap mewaspadai peningkatan penularan Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria justru mengatakan hal yang sebaliknya.

Pria yang akrap disapa Ariza ini justru menilai jika warga yang naik kendaraan berkurang. Pasalnya, kebanyakan perkantoran masih memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah (WFH).

Baca Juga: Protokol Kesehatan Diperketat Saat Pilkada 2020, Mahfud MD: Anggaran Tambahan Rp5 Triliun Tersedia

Apalagi, sampai saat ini jumlah pekerja juga berkurang karena PHK. Bisa saja ada peningkatan karena ada yang kembali kerja, ada keperluan, atau hal lainnya, yang perlu dicek korelasinya.

Menurut Ariza, sistem ganjil genap diberlakukan kembali selain untuk mengurangi kemacetan, juga untuk membatasi masyarakat keluar rumah. Tujuannya, agar orang mengatur bila mobilnya ganjil, tidak keluar di tanggal genap.

"Kasus orang yang meningkat di kereta dan bus itu kita cek, mungkin karena ekonomi. Tentu apa yang jadi perhatian Pak Doni akan kita perhatikan evaluasinya dengan Dishub dan juga Polda Metro Jaya. Prinsipnya semua yang diambil selalu kita diskusikan," tutur Ariza pada Jumat, 4 Agustus 2020.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler