Buntut Aksi Perusakan Halte TransJakarta, Anies Baswedan Perkirakan Rp65 Miliar untuk Dana Perbaikan

11 Oktober 2020, 09:01 WIB
Pengunjuk rasa melempar sepeda ke Halte Transjakarta Bundaran HI yang dibakar massa saat aksi menolak UU Cipta Kerja Omnibus Lawa di Jakarta, Kamis, 8 Oktober 2020. /Antara/Dhemas Reviyanto

PR BEKASI - Aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Setidaknya, dalam tiga hari aksi, dari 6 sampai 8 Oktober 2020, beberapa aksi sempat diwarnai perusakan fasilitas umum (fasum) oleh oknum demonstran.

Setidaknya aksi perusakan yang terjadi di Malioboro dan di Jakarta viral di media sosial.

Baca Juga: Jurnalis Terima Intimidasi dalam Meliput, Polri Berdalih: Situasinya Chaos dan Anarkis

Di Jakarta perusakan terjadi pada halte TransJakarta. Yakni tindak pembakaran.

Salah satunya, berlokasi di Koridor 1 yang meliputi Bundaran HI, Sarinah, Tosari Baru, Tosari Lama dan Karet Sudirman.

Kejadian serupa juga terjadi di halte yang berlokasi di Koridor 5 Sentral Senen serta di Koridor 2 Senen arah Pulogadung dan Senen arah HCB.

Baca Juga: Para Wanita Jangan Cemas Jika Ada Benjolan Tiba-tiba di Area Payudara, Dokter Beri Penjelasannya

Selain membakar, massa juga merusak halte serta fasilitas TransJakarta lainnya seperti yang terjadi di Halte Koridor 1 HCB, BI, Gambir 1, Benhil dan Dukuh Atas 1.

Hal serupa juga terjadi di halte di Koridor 3 yaitu Sumber Waras dan Grogol 1. Halte Koridor 8 Petojo dan Rumah Sakit Tarakan serta Halte di Koridor 2 Kwitang.

Halte TransJakarta yang mengalami kerusakan ringan akan diperbaiki selama empat hari, sementara halte yang mengalami kerusakan berat akan dibangun kembali dan menelan waktu hingga satu sampai dua bulan.

Baca Juga: Tuding Jokowi Tidak Jawab Masalah Omnibus Law, Mardani Ali Sera: Bapak Sudah Baca Atau Belum?

Disinggung soal pembiayan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengemukakan dana pemulihan halte yang rusak akibat kerusuhan, menjadi tanggungan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta).

"Ini adalah asetnya, PT TransJakarta yang akan memperbaiki ini semua," ucap Anies seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Minggu, 11 Oktober 2020.

Anies enggan berspekulasi terkait kebutuhan dana pemulihan 46 halte yang dirusak dan dijarah perusuh, sebab hingga kini masih dalam proses penyusunan perencanaan kegiatan.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Detik-detik Sebelum Seorang Pemuda Diculik Saat Mengikuti Kelas Online

Namun kalau dihitung berdasarkan nominal kerugian, kata Anies, ditaksir berkisar Rp65 miliar.

"Untuk halte itu diperkirakan sejauh ini ya per hari ini Rp65 miliar. Angkanya cukup besar ini, bukan angka yang kecil dan bisa dibilang ini halte terbaik di Indonesia yang rusak ini," katanya.

Anies menegaskan bahwa kerusakan aset perkantoran di Jakarta Pusat hanya dialami Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM).

Baca Juga: Ridwan Kamil Ikut Tolak Omnibus Law, Teddy Gusnadi: Sebaiknya Mundur Saja Sebagai Kepala Daerah

"Perlu diketahui yang rusak itu halte saja sepanjang jalan ini dan tidak ada gedung kecuali kantor Kementerian ESDM, halte, dan pos polisi," katanya.

Direktur Teknik dan Fasilitas PT Bus TransJakarta Yoga Adi Winarto mengatakan dari hitungan awal kerugian kerusakan halte ditaksir mencapai Rp60-65 miliar.

Sehari setelah kerusuhan terjadi di beberapa titik Jakarta Pusat, layanan TransJakarta kembali melayani masyarakat meski diberlakukan sejumlah modifikasi perjalanan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler