Hadapi Antisipasi Aksi Massa Lanjutan, Gabungan Polri dan TNI akan Patroli dan Amankan Kota Jakarta

12 Oktober 2020, 15:54 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana meminta jajarannya untuk maksimal amankan Jakarta. /Foto Dok PMJ /

PR BEKASI - Sampai saat ini telah diketahui, sebanyak 46 halte yang rusak berat akibat aksi unjuk rasa omnibus law Undang-undang Cipta Kerja pada Kamis, 9 Oktober 2020 kemarin. 

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyebutkan, total kerugiannya diperkirakan mencapai Rp65 miliar. 

"Untuk halte itu diperkirakan sejauh ini ya per hari ini sekitar Rp 65 miliar. Angkanya cukup besar ini bukan angka yang kecil," ujar Anies Baswedan kepada wartawan.

Baca Juga: Penularan Covid-19 Kerap Terjadi Melalui Tangan, Pakar: Pemahaman Cuci Tangan Harus Dikampanyekan

Menanggapi hal tersebut, Polri dan TNI melaksanakan apel gabungan kesiapan menghadapi antisipasi aksi massa lanjutan menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menyampaikan, apel tersebut sebagai bentuk sinergitas dengan TNI untuk memantau pergerakan dan menciptakan suasana aman, nyaman dan tertib untuk masyarakat.

“Kami lakukan patroli bersama dengan rute dari DPR kemudian keliling kota. Dengan sebagian berada di Monas dan finish di DPR,” ungkap Nana Sudjana di kawasan Monas, Jakarta Pusat, seperti dikutip Pikiranyakat-Bekasi.com dari PMJ News, Senin, 12 Oktober 2020.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Minta MUI dan Ormas-ormas Islam Pahami dengan Baik Isi UU Cipta Kerja

Ditambahkan Nana Sudjana, pihaknya tak ingin kejadian kericuhan seperti Kamis lalu terulang lagi.

“Jangan sampai terulang lagi seperti itu (kericuhan). Kami ingin menjamin keamanan ketertiban di Jakarta. Sudah kami evaluasi dan persiapan dalam menghadapi permasalahan yang ada,” ucapnya.

Pihaknya sudah melakukan Tactical Wall Game (TWG) untuk mengantisipasi dan memetakan pengamanan potensi kerawanan.

Baca Juga: Sri Mulyani Yakini Omnibus Law Bisa Mengeluarkan RI dari Jebakan Negara Berpendapatan Menengah

“Sudah kami siapkan antisipasi keamanan. Prinsipnya kami dari awal akan melayani, mengawal dan mengamankan aksi yang baik. Tapi ketika mereka melakukan anarkis, kami akan sabar dan lakukan tindakan,” tuturnya.

Dari data yang ada, Polda Metro Jaya telah mengamankan 1.192 orang dari aksi demo massa yang berujung anarkis pada Kamis, 8 Oktober 2020 lalu.

“Pelaku yang ada barang bukti dari pendalaman kemarin ada 135, kemudian mengerucut menjadi 43 orang yang kami jadikan tersangka. Untuk pelaku pembakaran dan perusakan masih dalam pengejaran,” ucap Nana.

Baca Juga: Pakar Hukum Sebut Aksi Demonstrasi Tolak UU Ciptaker Tidak Lagi Murni sebagai Aspirasi Rakyat

Ia memastikan, jumlah personel pengamanan akan menyesuaikan jumlah peserta aksi tergantung informasi intelijen. 

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menuturkan, pihaknya akan membantu penuh Polri untuk menghadapi kemungkinan huru hara.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler