Puan Maharani Dorong Pemerintah Lakukan Diplomasi Damai untuk Kasus Penembakan Intan Jaya Papua

13 Oktober 2020, 16:36 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani./Istimewa /

PR BEKASI - Beberapa waktu lalu terjadi serangkaian kasus penembakan di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua.

Kejadian tersebut menewaskan dua anggota TNI Serka Sahlan, Pratu Dwi Akbar, serta seorang Pendeta Yeremia Zanambani.

Tak hanya itu, seorang anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Bambang Purwoko dan prajurit TNI Sertu Faisal Akbar juga turut menjadi korban penembakan di Intan Jaya, Papua pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Baca Juga: Belum Selesai dengan Covid-19, Tiongkok Diserang Norovirus, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Serangkaian kasus penembakan itu diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Menanggpi kejadian tersebut, Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong pemerintah untuk melakukan diplomasi damai dalam menyelesaikan konflik di Intan Jaya, Papua. 

Menurutnya, seluruh pihak harus mengedepankan alasan kemanusiaan dalam menyikapi berbagai konflik di Intan Jaya dan di seluruh Bumi Papua.

Baca Juga: Protes Jokowi Soal Tol Terpendek di Dunia yang Tak Kunjung Usai, Hotman Paris: Rakyat Sengasara Ini!

"Lakukan diplomasi damai dengan memprioritaskan kemanusiaan dalam menghadapi berbagai kasus di Papua," kata Puan Maharani, Selasa, 13 Oktober 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, pemerintah harus menaruh perhatian serius pada sejumlah kasus kekerasan yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Khususnya, adalah jaminan perlindungan bagi masyarakat sipil.

Menurut Puan Maharani, saat ini perhatian pemerintah sudah diwujudkan dengan menyalurkan dana alokasi khusus (DAK) yang harus diimbangi dengan pengawasan agar penggunaannya betul-betul tepat sasaran dan tepat manfaat.

Baca Juga: Komentari Unggahan Jerinx, IDI Bali: Setiap Organisasi, Kalau Dibilang 'Kacung', Tidak Terima Juga

Dia pun mengapresiasi TGPF yang berkomitmen menyelesaikan investigasi kasus penembahan di Intan Jaya.

Seperti yang diketahui, TGPF Intan Jaya dibentuk oleh Menko Polhukam Mahfud MD untuk melakukan pemeriksaan terkait insiden penembakan yang terjadi di Intan Jaya beberapa pekan sebelumnya. 

Tim tersebut terdiri dari unsur gabungan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, lembaga perlindungan saksi, TNI, Polri, dan BIN.

Baca Juga: Siapkan Diri, Kemenag Pastikan Arab Saudi Izinkan Calon Jamaah Indonesia Bisa Umrah Mulai November

"DPR RI mengapresiasi komitmen Tim Gabungan Pencari Fakta ( TGPF) untuk menyelesaikan investigasi meski menjadi sasaran tembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua," ujar Puan Maharani.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler