Mencari Rezeki Saat Demo UU Ciptaker, Salim Penjual Nasi Bungkus Ikut Pantau Medsos dan Jumlah Massa

28 Oktober 2020, 08:05 WIB
Salim penjual nasi bungkus saat demo UU Ciptaker. /

PR BEKASI - Demonstrasi besar dan panjang hingga kini terus dilakukan di berbagai tempat sebagai bentuk protes dengan tuntutan untuk menolak hingga mencabut UU Omnibus Cipta Kerja.

Dari hasil pemantauan, aksi tersebut dilakukan secara damai, meskipun di beberapa kejadian berlangsung ricuh.

Tidak melulu orang yang hadir merupakan peserta aksi, di balik itu terdapat orang-orang yang memanfaatkan momen untuk mencari rezeki. 

Baca Juga: Hasil Liga Champions Grup C: Curi Poin Penuh, Manchester City Bungkam Marseille di Kandang Sendiri

Seperti yang dilakukan oleh Salim (46) yang menjadi penjual nasi bungkus. Dirinya mengaku bahwa demonstrasi seolah menjadi berkah bagi dirinya.

Di saat yang lain khusyuk menyampaikan aspirasi dengan mendengar ataupun berorasi, selama itu juga Salim sibuk melayani para pembeli yang merasa lapar dan membutuhkan makanan.

Ditemui di sela aksi penyampaian pendapat oleh para buruh di sekitar Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya hari Selasa, 27 Oktober 2020, Salim mengaku dihari itu membawa 70 bungkus nasi untuk dijual.

Baca Juga: Hasil Liga Champions Grup A: Bayern Muenchen Curi Poin Penuh di Kandang Lokomotiv Moscow

"Tadi cuma bawa 70 bungkus mas. Nanti kalau kurang tinggal telepon," kata Salim seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Rabu, 28 Oktober 2020.

Meski saat itu dirinya tidak membawa banyak nasi bungkus, Salim mengaku dagangannya pernah ludes terjual banyak, kebetulan saat itu bertepatan dengan demo UU Ciptaker yang berujung kerusuhan.

Dikatakan olehnya dari 150 nasi bungkus yang pernah dibawanya di sekitaran Grahadi, semuanya saat itu habis terjual.

Baca Juga: Polisi: Motif Gus Nur Ungkap Pernyataan ke YouTube sebagai Bentuk Kepedulian terhadap NU

"Ya ini Alhamdulillah tinggal separuhnya," kata Salim.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Salim, jualan nasi bungkus sebetulnya bukan merupakan rutinitas hariannya, karena dalam kesehariannya Salim merupakan seorang penjual kerupuk bawang.

Meski begitu, baik menjual nasi ataupun kerupuk bawang, hasil yang didapat ialah sama, untuk nasi keuntungan yang diambil hanya Rp2.000.

Baca Juga: Hasil Liga Champions Grup B: Kembali Tampil Dramatis, Casemiro Selamatkan Real Madrid dari Kekalahan

"Hasilnya sama, kalau krupuk kan buat jualan sehari-hari,  Nasi tidak per hari karena banyak yang jualan," katanya.

Pernah berjualan saat demonstrasi berujung ricuh, Salim menjelaskan bahwa yang dilakukannya adalah untuk mencari rezeki dan situasi tersebut merupakan resiko yang tidak bisa dihindarkan.

"Ya sering kalau ada demo jualan, saya tahu ada demo dari medsos. Saya kan pantau massa nya berapa, kalau banyak saya ya bawa (nasi) banyak. Kalau massa nya sedikit, ya bawa secukupnya. Ya kemarin yang ricuh itu saya di sana. Tapi alhamdulillah waktu itu habis. Kalau ditanya takut atau tidak, gimana ya mas, namanya jualan," kata Salim.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler