Sentil Megawati Soal Milenial, Rocky Gerung: Beri Aku 1 Bintang Emon, Akan Kuguncang Seisi Kabinet

1 November 2020, 09:46 WIB
Kolase foto Rocky Gerung (kiri), Megawati (tengah), dan Bintang Emon (kanan). /Pikiran-Rakyat.com

PR BEKASI - Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang menanyakan sumbangsih milenial baru-baru ini terus menuai kritik dari masyarakat sipil hingga berbagai pengamat politik di Indonesia.

Pengamat politik kondang Indonesia yang terkenal dengan pemilihan diksinya yang cerdas Rocky Gerung tanpa basa-basi langsung menanggapi pernyataan Megawati tersebut.

Menurutnya, ada kecenderungan di kalangan PDIP terutama Megawati yang mengklaim bahwa merekalah yang paling berjasa di bangsa ini.

Baca Juga: Terkait Karikatur Nabi Muhammad, Emmanuel Macron: Saya Paham Perasaan Umat Islam di Seluruh Dunia

"Kita bisa lihat mulai dari sisi soal Pancasila, kemudian kemarin sumbangsih dan sebagainya, banyak hal yang semacam ini dan kesan semacam ini sangat kuat melekat terutama pada bu Mega," tuturnya.

Rocky Gerung menilai PDIP telah kehilangan orientasinya terhadap keadaan dunia saat ini, hal tersebut terjadi karena kemampuan PDIP dalam mengolah isu global sangat minim, padahal keahlian tersebut merupakan keahlian seniornya Soekarno. 

"Padahal bung Karno yang paling peka dengan isu internasional, jadi kritik saya sebetulnya pada teman-teman di PDIP, yaitu fasilitas yang disediakan bung Karno untuk mengaktifkan politik dunia itu tidak diolah dengan baik oleh PDIP, akibatnya bung Karno hanya diingat orang sekarang sebagai nama sebuah keluarga," ucapnya.

Baca Juga: Media Sosial Jadi 'Bara' untuk Tumbuhnya Kesenian dan Kebudayaan Indonesia

Seharusnya lanjut Rocky Gerung, dIkutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu, 1 Oktober 2020, Soekarno bisa menjadi sebuah ide dan strategi, hal itulah yang sangat disayangkan.

"Milenial tentu gak paham lagi siapa bung Karno, tetapi kemampuan milenial untuk mendeteksi ketidakadilan itu terlihat dari cara mereka mengekspresikan politik dalam bentuk meme, nah retorika hari ini adalah saya kira melalui meme," tuturnya.

Menurutnya hal tersebut juga harus diperhatikan PDIP agar bisa memperluas cara pandang mereka terhadap politik. 

Baca Juga: Pertegas Ucapannya yang Viral, Megawati: Milenial Itu Baktinya Pada Negeri Bukan Orang Per Orang

"Kalo setiap kali disebut dalam politik PDIP klaim bahwa Soekarno adalah jati diri bangsa ini, bener sebagai jati diri tapi jati diri di abad digital ini harus diperluas menjadi jati akal itu," ucapnya.

Rocky Gerung menilai jika memang PDIP betul-betul berbasis pada Soekarnoisme, seharusnya variabel-variabel global masuk dalam faktor penilaian partai tersebut.

"Apalagi kalo milenial tahu bahwa bung Karno sebagai anak muda sebetulnya sudah melampaui pikiran-pikiran dunia waktu itu, karena dia sudah mampu menghitung, kalkulasi timur barat dan ketegangan paska Perang Dunia 2," tuturnya.

Baca Juga: Bantu Hasilkan Suara Berkualitas di Pilkada Serentak 2020, Pakar: ASN Harus Jaga Jarak

"Itu yang tidak terlihat di PDIP, kita tidak mendeteksi bahwa PDIP punya kemampuan untuk melakukan prediksi global seperti bung Karno," tuturnya menambahkan.

Bahkan jika kita ingat bahwa sekitar 20 tahun yang lalu Soekarno telah melampaui masanya, belai juga pernah berkata, "Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia."

"Sekarang begitu beberapa puluh tahun kemudian, justru putrinya sendiri yang merasa sebagai pewaris, putri ideologis dari Bung Karno malah mempertanyakan peran anak muda, jadi ini sebuah hal yang paradoks," ucap Rocky Gerung.

Baca Juga: Diduga Edarkan Narkoba, Oknum Polisi Bandara Soetta Diringkus oleh Sesama Polisi

Oleh karena itu menurut Rocky Gerung, kemampuan PDIP untuk mengaktifkan para pemudanya itu dihalangi oleh sopan santun mereka.

"Omnibus Law ini sendiri saja meguncang ideologi Soekarnoismenya PDIP itu sendiri, PDIP malah tidur seranjang dengan Golkar, kita gak lihat bahwa PDIP memberi kritik kepada Golkar, padahal kalo ada bung Karno itu Omnibus Law akan dimaki-maki oleh bung Karno karena tidak sesuai dengan  cara berpikir Indonesia yang mendasarkan keadilan sosial," tuturnya.

Tapi yang jelas, Rocky Gerung menilai bahwa memang PDIP yang sekarang kehilangan kemampuan untuk menghubungkan sejarah dengan kondisi politik dunia saat ini. 

Baca Juga: Pemeran James Bond 7 Sekuel, Sean Connery Meninggal Dunia di Usia ke-90 Tahun, sang Anak Beri Kabar

Tak sampai di situ Rocky Gerung pun mengatakan bahwa untuk saat ini tidak perlu 10 pemuda seperti yang dikatakan Soekarno, namun menjadi, "Beri aku 1 bintang Emon dan akan kuguncang seisi kabinet."***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler