Habib Rizieq Diminta Imbangi Kritikan untuk Jokowi, NasDem: Masa Gelap Semua, Kan Enggak Masuk Akal

13 November 2020, 16:49 WIB
DPP NasDem Achmad Effenbdy Choiri atau Gus Choi saat bertemu Presiden Jokowi di Istana pada 8 Juli 2019. /Instagram/@guschoi_

PR BEKASI – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dinilai kerap melemparkan kritik pedas terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kritikan pedas tersebut dapat ditemui dalam hampir setiap aksi Habib Rizieq di depan publik atau di media yang dimiliki oleh FPI.  

Terkait hal tersebut, politikus Partai NasDem Achmad Effenbdy Choiri menegakan mestinya kritik yang disampaikan Habib Rizieq diimbangi dengan apresiasi atas program pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Akhir Pekan Ini, Harga Emas Turun Lagi Dekati Rp900.000, Buruan Tabung Emas!

"Jadi kalau menjadi pengkritik yang soleh yang berakhlak mengkritik kekurangannya tapi juga mengapresiasi keberhasilannya," kata pria yang akrab disapa Gus Choi ini, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Jumat, 13 November 2020.

Menurut Gus Choi, selama dua periode pemerintah Jokowi tentu ada sejumlah program yang berdampak positif bagi rakyat.

"Masa pemerintahan yang didukung yang menang dua kali periode itu masa gelap semua. Kan enggak mungkin. Enggak masuk akal," ujarnya.

Gus Choi pun mengaku heran mengingat kebenaran mayoritas dikalahkan oleh pendapat segelintir orang.

Baca Juga: Pelaku Penyebar Video Syur Diduga Mirip Gisella Anastasia, Roy Suryo Ungkap Kecurigaannya 

"Masa dia lebih benar hanya segelintir orang kemudian mengalahkan kebenaran mayoritas melalui pemilihan Presiden dua kali menang terus masa itu dikalahkan dengan pendapat orang atau segelintir orang seorang Habib Rizieq yang benar saja,” tuturnya.

“Saya sarankan Rizieq kan rakyat biasa seperti kita-kita, hak pilihnya hanya satu," sambungnya.

Selain itu, Gus Choi sempat menyinggung kehadiran Jokowi dalam acara puncak Aksi 212 di Monas pada 1 Desember 2016 silam. Saat itu Jokowi sempat mengikuti salat berjamaah bersama peserta aksi.

Ia menilai kalau Jokowi merasa salah kemungkinan dia tidak akan menghadiri aksi tersebut.

Baca Juga: Angkat Besi Seberat 150 Kg, Muhammad Faathir Sukses Harumkan Indonesia di Kejuaraan Dunia

"Presiden Jokowi dulu juga pernah mendatangi acara dia waktu 212 itu. Itu kalau Jokowi merasa salah ngapain datang,” ujarnya.  

“Karena Jokowi merasa benar ya dia datang. Begitu juga mereka tetap melihatnya negatif," sambungnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler