Agar Tercipta Kerukunan dan Persatuan, MPR Minta Pelurusan Islamofobia dan Indonesiafobia

15 November 2020, 08:46 WIB
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid. /ANTARA/HO-Aspri/am/

PR BEKASI - Dalam acara Temu Tokoh Nasional/Kebangsaan, kerja sama MPR RI dengan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) secara daring, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) membahas tentang kerukunan terkait Islam dan Indonesia.

Menurut HNW, saat ini perlu adanya pelurusan informasi dan sejarah terkait Islam dan Indonesia, agar tidak terjadi kekacauan dalam menjalani kehidupan berbangsa.

Dalam pernyataannya, ia mengaku bahwa kerukunan dan persatuan yang menjadi cita-cita bersama kerap terganggu dengan adanya sebagian masyarakat yang masih menyimpan sikap Islamofobia dan Indonesiafobia.

Baca Juga: Doni Monardo: Desember Nanti, Kami Beri Saran ke Presiden untuk Tetap Memberikan Libur Panjang

Sementara menurutnya, baik Islamofobia dan Indonesiafobia masing-masing memiliki potensi dalam merusak kerukunan dan persatuan yang ada.

Ia mencontohkan bagaimana kasus Islamofobia telah berdampak terhadap kriminalisasi para ulama, sebab anggapan bahwa Islam dan Indonesia tidak memiliki hubungan.

Disamping juga mengatakan adanya anggapan bahwa tokoh umat Islam diuntungkan sebagai kelompok mayoritas, sementara peran dan jasanya diragukan.

Baca Juga: Kabupaten Bekasi Lakukan Kegiatan Gotong Royong agar Bebas Banjir

Menurutnya hal ini merupakan kekeliruan dan membuktikan minimnya pembelajaran terhadap sejarah, sehingga tidak tahu seberapa besar pengorbanan para ulama.

"Ini adalah penialaian yang keliru, lantaran kurang mempelajari sejarah. Akibatnya, mereka tidak mengetahui betapa besar perngorbanan dan keterlibatan ulama serta umat Islam dalam perjuangan Indonesia," kata HNW.

Karena itu kekurangan informasi terkait jasa para ulama ini harus diluruskan kembali agar kebencian tidak menjadi berbahaya di waktu mendatang.

Baca Juga: Hati-Hati, Jasa Marga Kembali Lakukan Perbaikan di Tol Jagorawi dan Cikampek

"Ketidaktahuan terhadap sejarah, serta jasa para ulama pada NKRI harus segera diluruskan agar kebencian itu tidak semakin berbahaya, menjadi bara dalam sekam," kata HNW, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 15 November 2020.

Selain itu pelurusan juga perlu dilakukan terhadap umat Islam yang memelihara sikap Indonesiaphobia karena ketidakpahaman dan keterbatasan dalam memahami ajaran agama yang benar.

Sempitnya pandangan juga menurut Hidayat membuat repot, karena beranggapan bahwa kelompok yang tidak sependapat sebagai kafir, bidah, dan tagut.

Baca Juga: Doni Monardo Sayangkan Dua Acara Besar Habib Rizieq Tak Patuhi Protokol Kesehatan Covid-19

Sebab itu, ia menganjurkan agar umat Islam menjaga dan mempertahankan NKRI dengan baik, dan bukan mengabaikan apalagi merusaknya.

"Baik kelompok yang Islamofobia maupun Indonesiafobia, keduanya harus diluruskan agar tidak mengulang kesalahan. Sebagai mualaf Pancasila dan mualaf NKRI, keduanya patut dituntun, agar bisa lebih memahami Islam dan Indonesia dengan baik dan benar," kata politikus PKS itu.

Sementara itu ia juga menyarankan masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya secara bijak pada gelaran pilkada serentak pada Desember mendatang.

Baca Juga: MTQ Tingkat Nasional Ke-28 Resmi Dibuka, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Teladani Akhlak Rasulullah

"Pilihlah calon yang jelas asal-usul dan pemikirannya. Jangan memilih calon pemimpin yang tidak jelas kemampuan dan rekam jejaknya, dan jangan menukar hak pilih dengan sesuatu yang murah, karena kerugian dan penyelesaiannya harus ditanggung selama lima tahun," tuturnya.

Turut hadir tokoh lainnya dalam acara itu Ketua BKPRMI KOta Metro Hadi Kurniadi dan tokoh masyarakat Kota Metro Ustaz Nasriyanto, serta dosen ekonomi syariah IAIN Metro Dharma Setiawan selaku pembicara pendamping.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler