Baliho Habib Rizieq Dicopot Paksa oleh Oknum TNI Viral, Pangdam Jaya: Saya yang Perintahkan

20 November 2020, 13:33 WIB
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman dalam sesi foto usai mengikuti wawancara khusus dengan LKBN Antara di Wisma Antara. /Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

PR BEKASI - Semenjak kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) ke Tanah Air beberapa waktu yang lalu, baliho-baliho yang menampilkan sosok Habib Rizieq kerap ditemukan di berbagai tempat.

Sayangnya, tak semua baliho itu hanya berisi ucapan selamat datang karena kerap ditemukan beberapa baliho yang terkesan provokatif dan mengajak revolusi.

Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman bahkan menyebutkan, jika diperlukan pemerintah bisa membubarkan Front Pembela Islam (FPI) pimpinan Rizieq Shihab.

Baca Juga: Kesal Karena Dinilai Suka Seenaknya Sendiri, Pangdam Jaya: Kalau Perlu, FPI Bubarkan Saja! 

Sebelumnya juga telah beredar video yang masih hangat-hangatnya soal penurunan paksa baliho yang menampilkan sosok Habib Rizieq yang dicopot oleh oknum yang terlihat mengenakan seragam TNI viral di media sosial.

Dalam video terlihat lima orang yang tengah merobek dan menurunkan baliho Habib Rizieq yang terpasang di dekat masjid secara paksa. Aksi itu viral di media sosial twitter, video yang menampilkan diduga anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menurunkan paksa baliho Habib Rizieq Shihab.

FPI pun langsung menanggapi video yang berdurasi sebelas detik itu yang diduga dilakukan oknum TNI. Kejadian penurunan baliho Habib Rizieq Shihab terjadi pada malam hari. Namun belum diketahui di mana lokasi pasti kejadian tersebut.

FPI mengatakan bahwa jika memang mereka resmi dari TNI, mengapa terkesan ketakutan. FPI menjelaskan kalau mereka benar TNI, itu merendahkan TNI, karena pencopotan spanduk merupakan pekerjaan Satpol PP.

Baca Juga: Cari Titik Terang Pemeran dalam Video Syur Mirip Gisella Anastasia, Polisi Panggil Ahli Forensik 

Dalam menanggapi video tersebut, FPI mengatakan bahwa aksi tersebut sebagai upaya adu domba antara TNI dan FPI yang selama ini harmonis.

Menanggapi video TNI turunkan Spanduk HRS.

1. Kami yakin bukan TNI, karena kalo mereka TNI, kenapa harus malam dan diam-diam?

2. Jika memang resmi dari TNI, kenapa kesannya ketakutan?

3. Itu merendahkan TNI, karena itu pekerjaan Satpol PP.

4. Upaya adu domba TNI-FPI yang selama ini harmonis,” ucap FPI.

Namun ternyata benar bahwa pencopotan tersebut dilakukan oleh FPI. Hal ini ditegaskan langsung oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang merasa saat ini massa FPI dinilai telah seenaknya dalam pemasangan baliho-baliho di berbagai tempat.

Baca Juga: Coretan Pena Romantis di Hari Ulang Tahun Bu Atalia, Ridwan Kamil Beri Pesan: Jangan Ngutang!

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," kata Dudung sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari ANTARA, Jumat, 20 November 2020.

Pernyataannya itu ditunjukkan Dudung terkait dengan pemasangan spanduk dan baliho yang bermuatan ajakan revolusi dan provokatif dari pimpinan FPI.

Perwira tinggi itu menyampaikan telah memberi perintah kepada anggota Kodam Jaya untuk menertibkan spanduk dan baliho ajakan provokatif.

"Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapa pun di Republik ini. Ini negara hukum harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," kata Dudung.

Baca Juga: Wagub DKI Bantah Fasilitasi Acara Habib Rizieq, Jubir FPI: Kita Sudah Koordinasi dan Kerja Sama Kok 

Dudung menyatakan petugas Kodam Jaya akan membersihkan baliho provokatif dan akan menindak tegas oknum yang terlibat mengajak revolusi.

"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan dengan merasa mewakili umat Islam," kata Dudung.

Perwira tinggi TNI itu menyayangkan ucapan Habib Rizieq yang dianggap menghujat seseorang, padahal seorang kyai atau habib harus menyampaikan ucapan dan tindakan kebaikan.

"Kalau perkataan tidak baik bukan habib itu. Kemudian, jangan asal bicara sembarangan. Jaga lisan kita," tutup Dudung.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler