Pemasangan Baliho Habib Rizieq, Fadli Zon: Tak Ada yang Merasa Terganggu, Ini Ekspresi Warga

21 November 2020, 07:45 WIB
Politisi Gerindra Fadli Zon menanggapi sikap Pangdam Jaya terhadap FPI. /Twitter.com/@fadlizon

PR BEKASI – Wakil Ketua Pembina Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi cuitan dari Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar terkait pembuatan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq.

Melalui akun Twitternya, Musni Umar menyebutkan bahwa baliho Habib RIzieq merupakan inisiatif masyarakat.

Bahkan Musni Umar menyebutkan bahwa baliho tersebut adalah hasil urungan dana dan dipasang oleh masyarakat.

Baca Juga: Ikuti Jejak sang Kakak Adera, Segara Banyu Bening Ungkap Sosok Inspirasi Selain Ayah Ebiet G. Ade

Baliho HRS yang dipasang di berbagai sudut jalan merupakan inisiatif masyarakat. Mereka urungan dana untuk buat baliho. Mereka pasang dan jaga baliho,” kata Musni Umar lewat Twitternya @musniumar pada Jumat, 20 November 2020.

Pangdam Jaya tahu tupoksinya, saya duga beliau diperintah. Jangan terprovokasi, tetap sabar. Dialog dan rekonsiliasi solusi permanen,” sambungnya.

Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon menuturkan bahwa di Kabupaten Bogor, warga biasa memasang baliho-baliho berisi peringatan hari-hari besar Islam.

Menurut Fadli Zon, warga di sana pun tak merasa terganggu dengan baliho-baliho tersebut.

Baca Juga: Situasi Pilpres AS 'Panas', Facebook Catat Konten Ujaran Kebencian Naik Signifikan Hingga November

Di Dapil saya di Kabupaten Bogor, sangat biasa warga memasang baliho untuk pengumuman Maulid Nabi atau peringatan hari-hari besar Islam. Tak ada yang merasa terganggu,” kata Fadli Zon lewat Twitternya @fadizon, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Sabtu, 21 November 2020.

Anggota DPR RI ini menuturkan bahwa baliho yang dipasangkan pun berukuran raksasa yang menampilkan tokoh-tokoh Islam seperti Kyai, Ulama.

Lebih lanjut, Fadli Zon menilai bahwa pemasangan baliho itu pun merupakan ekspresi masyarakat secara spontan.

Bahkan baliho-baliho itu ukuran raksasa untuk penceramah Kyai, Habaib, Ajengan atau Ulama. Ini ekspresi warga masyarakat spontan,” ujar Fadli Zon.  

Baca Juga: Pangdam Jaya Usul FPI Dibubarkan, TB Hasanuddin: Jika Langgar Hukum, Bubarkan Saja, Tak Usah Takut

Diketahui, akhir-akhir ini publik tengah menyoroti penurunan paksa baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq oleh anggota Tentara Negara Indonesia (TNI), yang dikonfirmasi adalah dari Kodam Jaya.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurahman merasa saat ini massa FPI dinilai telah seenaknya dalam pemasangan baliho-baliho di berbagai tempat.

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," kata Dudung Abdurachman pada Jumat, 20 November 2020.

Pernyataannya itu ditujukan Dudung terkait dengan pemasangan spanduk dan baliho yang bermuatan ajakan revolusi dan provokatif dari pimpinan FPI.

Baca Juga: Timbulkan Korban Jiwa, Berikut 5 Kemuliaan bagi Mereka yang Telah Wafat Akibat Covid-19

Perwira tinggi itu menyampaikan telah memberi perintah kepada anggota Kodam Jaya untuk menertibkan spanduk dan baliho ajakan provokatif.

Selain itu, pemasangan baliho harus sesuai lokasi yang sudah ditentukan dan harus membayar pajak. 

Untuk pemasangan baliho atau spanduk, Dudung Abdurachman menegaskan bahwa semua pihak, tanpa terkecuali, harus taat hukum.

"Itu perintah saya, berapa kali SatPol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapa pun di Republik ini. Ini negara hukum harus taat hukum,” kata Dudung.

Baca Juga: Kabar Baik! 5.092 Warga Kabupaten Bekasi Sembuh dari Covid-19, Pemkab Tetap Waspadai Klaster Baru

“Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," sambungnya.

Dudung Abdurachman menyatakan petugas Kodam Jaya akan membersihkan baliho provokatif dan akan menindak tegas oknum yang terlibat mengajak revolusi.

"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan dengan merasa mewakili umat Islam," kata Dudung Abdurachman.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler