Sentil Pangdam Jaya, Vasco Ruseimy: Daripada Capek Nurunin Baliho, Mending TNI Bantu Kerja Bakti

22 November 2020, 09:39 WIB
Ketua Bidang Pengelolaan Opini Publik Partai Gerindra, Vasco Ruseimy mengomentari aksi penurunan baliho Habib Rizieq Shihab atas perintah Pangdam Jaya. /Instagram.com/@vasco_ruseimy

PR BEKASI - Ketua Bidang Pengelolaan Opini Publik Partai Gerindra, Vasco Ruseimy turut mengomentari aksi penurunan paksa baliho bergambar Habib Rizieq Shihab oleh Anggota TNI atas perintah Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman.

Menurutnya, perintah Pangdam Jaya tersebut telah berada di luar tugas pokok dan fungsi TNI. Apalagi dirinya melihat bahwa kelompok Front Pembela Islam (FPI) sama sekali tidak berusaha merusak kedaulatan TNI.

"Kita harus pahami tupoksi TNI itu apa. Tupoksi dari TNI itu adalah untuk menjaga kedaulatan Republik Indonesia. Di sini gue gak melihat sama sekali bahwa kelompok dari FPI atau kelompok dari Habib Rizieq itu merusak kedaulatan kita," kata Vasco Ruseimy, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Macan Idealis, Minggu, 22 November 2020.

Baca Juga: Bersatu Serukan 'Perang' Hadapi Pandemi Covid-19, Pemimpin Negara Dunia Dukung Konsensus G20

Menurutnya, Habib Rizieq adalah sosok yang paham akan pengetahuan Pancasila. Sehingga tidak mungkin memiliki tujuan untuk menghancurkan Indonesia.

"Kita sama-sama tahu bahwa Habib Rizieq memiliki pengetahuan tentang Pancasila yang sangat tinggi, sangat ahli terhadap Pancasila. Beliau itu bisa dibilang tujuannya bukan untuk menghancurkan negara kita. Apalagi untuk menghancurkan kedaulatan negara kita," kata Vasco Ruseimy.

Vasco Ruseimy mengatakan, sesungguhnya saat ini banyak sekali hal-hal yang harus dicegah oleh TNI daripada sekedar menurunkan baliho-baliho yang dinilai melanggar aturan.

"Kalau hanya mencopot baliho yang dinilai melanggar, misalnya melanggar tata letak, itu bisa Satpol PP yang bergerak," ujar Vasco Ruseimy.

Baca Juga: Bersatu Serukan 'Perang' Hadapi Pandemi Covid-19, Pemimpin Negara Dunia Dukung Konsensus G20

Menurutnya, di saat kondisi rakyat Indonesia sangat sulit khususnya masalah ekonomi, seharusnya TNI membuat gerakan-gerakan yang berguna untuk rakyat, salah satunya membantu memajukan perekonomian rakyat, misalnya dengan membantu UKM di wilayah Jakarta.

"Daripada cape-cape nurunin baliho yang memang sudah tugasnya Satpol PP, mungkin bisa bantu kerja bakti atau gotong royong, daripada TNI mulai ikut-ikutan dalam ranah politik, ini benar-benar melanggar," ucap Vasco Ruseimy.

Menurutnya, kalaupun memang ada niat dari Pangdam Jaya untuk ikut masuk dalam dunia politik, seharusnya Pangdam Jaya bersabar hingga dirinya pensiun atau mengundurkan diri dari TNI.

"Ini melanggar banget, karena TNI itu gak ada haknya lagi untuk berpolitik, kecuali kalau Pangdamnya sudah pensiun atau sudah berhenti dari TNI. Itu boleh ikutan politik, tapi Pangdam kan masih aktif," ujar Vasco Ruseimy.

Baca Juga: Pria Kulit Hitam Lagi-lagi Dipukuli Hingga Tewas, Picu Kerusuhan Besar di Brasil

Di sisi lain, dia pun memahami bahwa mungkin masih ada sejumlah Anggota TNI yang tidak setuju atas perintah Pangdam Jaya tersebut. 

Namun, karena Pangdam Jaya adalah pemimpin sekaligus atasan bagi para jajarannya, tentu perintah tersebut harus dilaksanakan.

"Gue bukannya marah, justru gue ketawa. Entah apa, entah diduga apakah Pangdam cari muka sama Presiden, tapi kayaknya gak. Atau mungkin Pangdam lagi bingung mau ngerjain apa, jadi anak buahnya atau jajarannya diminta untuk copotin baliho," kata Vasco Ruseimy.

Menurut Vasco Ruseimy, TNI dididik dan diberikan anggaran oleh negara. Seharusnya itu bisa membawa banyak manfaat bagi TNI ataupun rakyat Indonesia.

Baca Juga: Penembakan Brutal di Wisconsin AS Tewaskan 8 Orang, Kementerian Luar Negeri Beri Kabar Terkini

Oleh karena itu, menurutnya, TNI harus bisa lebih berbuat banyak dibandingkan hanya sekadar mencopot baliho.

"Copot baliho mah gak perlu TNI! Anggaran TNI cukup besar, bukan hanya sekadar untuk copot baliho. Gue gak marah sebenarnya, tapi lucu jadinya," ujar Vasco Ruseimy.

Terakhir, Vasco Ruseimy mengimbau masyarakat Indonesia untuk menyumbangkan ide kepada Pangdam Jaya, karena dikhawatirkan Pangdam Jaya sedang kebingungan dan tidak memiliki ide untuk kegiatan TNI sehingga memutuskan untuk mencopot baliho Habib Rizieq.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler