PR BEKASI - Pernyataan Mantan Presiden RI Jusuf Kalla memicu perdebatan publik usai menyebut-nyebut nama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab dalam penjelasannya.
JK menyatakan bahwa demokrasi Indonesia perlu perbaikan, khususnya demokrasi ideologi keislaman.
"Bahwa ada kekosongan sistem atau cara berdemokrasi khususnya ideologi keislaman yang kemudian diisi oleh Habib Rizieq," ujar Jusuf Kalla dalam kanal YouTube PKS TV.
Baca Juga: Dahului Amerika Serikat, Inggris Targetkan Vaksin Covid-19 Pfizer Siap Pakai 1 Desember 2020
Pernyataan JK tersebut memicu dugaan adanya poros politik antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Habib Rizieq, dan JK.
Musni Umar, Rektor University of Ibnu Chaldun Indonesia, membantah tudingan adanya poros politik antara Anies, Habib Rizieq, dan JK.
"Adanya poros Anies-HRS-JK itu hanya imajinasi, cocoklogi," ucap Musni Umar dalam kanal YouTube-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 23 November 2020.
Musni Umar menambahkan, tudingan JK mensponsori kepulangan Habib Rizieq pada 10 November 2020 lalu adalah tidak benar. Musni Umar, mengutip pernyataan Juru Bicara JK, Husein Abdullah, bahwa kepergian JK ke Arab Saudi bukan untuk menemui Habib Rizieq.
Baca Juga: Kritik Aksi TNI yang Sibuk Copoti Baliho, Musni Umar: Habib Rizieq Bukan Akar Masalah Bangsa
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: YouTube Musni Umar