“Semua masyarakat harus mendukung KPK terkait penangkapan kader Gerindra terbaik itu,” ujar Arief Puyuono.
Lebih lanjut, Arief Puyuono menuturkan bahwa sejak awal seharusnya Prabowo Subianto yang katanya ingin Indonesia bersih dari KKN mengingatkan dan mlarang para kadernya dan keluarganya untuk memanfaatkan kekuasaan untuk berbisnis.
“Contoh saja izin ekspor lobster banyak yang diberi izin kepada perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga. Tapi Prabowo justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa,” ujarnya.
Baca Juga: Novel Baswedan Tangkap Edhy Prabowo, Aktivis: Matanya Rusak, Tapi Kerja Lebih Baik dari Polisi
Oleh karena itu, Arief Puyuono menegaskan bahwa Prabowo Subianto harus bertanggung jawab kepada masyarakat pemilih Gerindra atas ketidakmampuan menjaga disiplin para kadernya hingga berpotensi besar menghancurkan marwah partai.
Selain itu, penangkapan Eddy Prabowo pun akan berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Gerindra.
“Nah, dengan ditangkapnya Edhy Prabowo maka tamat sudah cita-cita Prabowo Subianto jadi presiden Indonesia. Serta akan berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Gerindra,” tuturnya.
Baca Juga: Timur Tengah Was-was, Usai Kebakaran Dahsyat di Kilang Minyak Arab Saudi Akibat Rudal Milisi Houthi
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo pada Rabu, 25 November 2020 dini hari.
KPK menangkap Eddy Prabowo beserta beberapa orang lainnya terkait dugaan korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster.