Network
PR BEKASI - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Hidayat Nur Wahid (HNW), menanggapi cuitan akun Twitter Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Dia mendukung adanya musyawarah antara TNI dan FPI. Sebab dengan adanya musyawarah dan mufakat, kata dia, bisa menghadirkan solusi yang menentramkan rakyat dan aparat.
Selain itu, dia yakin, dengan adanya itikad baik ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia bisa semakin kuat.
Baca Juga: Instruksi Mendagri Bisa Jadi Panggung Politik, F-Golkar: Kalau Jadi Anies, Saya Sujud Syukur
"Beginilah seharusnya. Pancasila hadir nyata. Ada musyawarah&mufakat. TNI&FPI&Tokoh Masyarakat bertemu dan semua bisa sepakat, hadirkan solusi yg menentramkan Rakyat dan Aparat. NKRI bisa makin kuat. Penting ini jadi tradisi baik/sunnah hasanah, krn selesaikan banyak masalah," kata HNW, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @hnurwahid, Rabu, 25 November 2020.
Sementara, cuitan yang ditanggapi oleh HNW yang diunggah akun Twitter resmi TNI AD, @tni_ad itu berupa foto yang memperlihatkan Komandan Resor Militer (Danrem) tengah melakukan musyawarah.
"BUAH HASIL SILATURAHMI YANG APIK OLEH DANREM 162/WB DENGAN TOKOH FPI DAN TOKOH MASYARAKAT KARANG TALIWANG KOTA MATARAM HASILKAN KESEPAKATAN DENGAN WARGA SECARA SUKARELA MENURUNKAN 2 BALIHO HABIB RIZIEQ SHIHAB. #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat," kata akun @tni_ad.
Baca Juga: Instruksi Mendagri Bisa Jadi Panggung Politik, F-Golkar: Kalau Jadi Anies, Saya Sujud Syukur
Cuitan HNW juga mendapat komentar dari beberapa warganet yang menyetujui pendapatnya.
"Ini baru benar. FPI,Seluruh tokoh masyarakat dan TNI musyawarah mufakat.akan ada titik temu," kata akun @Anangsunarto10.
"Alhamdulillah, sama saudara dan komponen bangsa yang komitmen dengan Pancasila, sdh seharusnya TNI dan FPI bersatu, merdeka !!!," ujar akun @fajar_achadi.
Baca Juga: Edhy Prabowo Dijemput KPK di Bandara, Jokowi: Kami Menghormati Proses Hukum yang Tengah Berjalan
"Uztad kalo lah HRS bicara santun, kalo lah HRS tidak pasang baliho provokasi, kalo lah tidak mengatakan pres JKW illegal dan pemerintah dzalim mungkin lain ceritanya. Jangan lah seolah2 lupa," ucap akun @sulaiman_anhar.
Sebelumnya, publik dikejutkan dengan anggota TNI yang mencopot baliho Habib Rizieq Shihab (HRS) di Petamburan, Jakarta Pusat.
Di sisi lain, sejumlah pihak mendujung kinerja TNI tersebut karena dinilai bahwa HRS dan FPI telah melanggar protokol kesehatan.***
