Kadernya Ditangkap KPK, Arief Poyuono: Ini Tabokan Besar Bagi Prabowo Subianto sebagai Bos Besarnya

- 25 November 2020, 15:31 WIB
Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono komentari OTT KPK terhadap Menteri KKP Edhy Prabowo.
Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono komentari OTT KPK terhadap Menteri KKP Edhy Prabowo. /RRI

 

 

PR BEKASI - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono turut memberikan pendapat terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.

Edhy Prabowo ditangkap bersama beberapa orang lainnya di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Rabu dini hari, 25 November 2020.

Arief Poyuono menilai OTT KPK terhadap Edhy Prabowo akan berpengaruh terhadap elektabilitas partai Gerindra termasuk cita-cita Ketua Umum (Ketum) Gerindra saat ini, Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden Indonesia.

Baca Juga: Pangdam Jaya Terima Karangan Bunga, Refly Harun: Aneh, Itu Bukan Prestasi, Itu Tindakan Konyol!

"Nah, dengan ditangkapnya Edhy Prabowo maka tamat sudah cita-cita Prabowo Subianto jadi presiden Indonesia. Serta akan berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Gerindra," kata Arief ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 25 November 2020, seperti dikutip Pikiranrakya-Bekasi.com dari Antara.

Penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK, menurutnya, merupakan "tamparan keras" bagi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengingat Edhy Prabowo sangat dekat dengan Prabowo.

Prabowo Subianto pernah mengatakan kalau tingkat korupsi di Indonesia sudah memasuki stadium empat, tetapi justru kali ini anak buahnya menjadi orang pertama yang terlibat korupsi di masa Pemerintahan Jokowi periode kedua.

Baca Juga: Instruksi Mendagri Bisa Jadi Panggung Politik, F-Golkar: Kalau Jadi Anies, Saya Sujud Syukur

“Ini pelajaran besar sekaligus tabokan besar bagi Prabowo sebagai bos besarnya Edhy Prabowo," katanya. 

“Bahwa ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat ternyata justru Edhy Prabowo anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri justru menjadi menteri pertama di era jokowi yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK," tutur Arief.

Menurutnya, penangkapan Edhy Prabowo membuktikan kalau KPK betul-betul mesin penangkap koruptor yang paling terbaik di Indonesia  

Baca Juga: Edhy Prabowo Dijemput KPK di Bandara, Jokowi: Kami Menghormati Proses Hukum yang Tengah Berjalan

“Semua masyarakat harus mendukung KPK terkait penangkapan kader Gerindra terbaik itu," ucapnya.   

Dia menambahkan sejak awal seharusnya Prabowo Subianto yang katanya ingin Indonesia bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) mengingatkan dan melarang para kadernya dan keluarganya untuk memanfaatkan kekuasaan untuk berbisnis.   

"Contoh saja izin ekspor lobster banyak yang diberi izin kepada perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga. Tapi Prabowo justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa," ujar Arief.   

Baca Juga: Ucapkan Terimakasih untuk KPK, Ernest Prakasa: Yang Kecil Saja Sudah Menyegarkan Apalagi Kelas Kakap

Oleh karena itu, tambahnya, Prabowo Subianto harus bertanggung jawab kepada masyarakat pemilih Gerindra atas ketidakmampuan menjaga disiplin para kadernya hingga berpotensi besar menghancurkan marwah partai.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x