PR BEKASI - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mendapatkan apresiasi dan juga dukungan dari masyarakat atas kerja kerasnya yang telah menegakkan hukum di wilayah DKI Jakarta.
Ratusan karangan bunga dari berbagai kelompok masyarakat pun menghiasi pagar Markas Kodam Jaya, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin, 23 November 2020.
Ratusan karangan bunga tersebut juga bentuk apresiasi masyarakat atas keberanian Pangdam Jaya yang telah memerintahkan pencopotan baliho-baliho Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Baca Juga: Instruksi Mendagri Bisa Jadi Panggung Politik, F-Golkar: Kalau Jadi Anies, Saya Sujud Syukur
Menanggapi hal tersebut, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun justru mempertanyakan kenapa tindakan Pangdam Jaya yang menurunkan baliho tersebut harus diberi bunga.
Karena menurutnya, apa yang dilakukan TNI tersebut keliru dan di luar kewenangannya.
"Saya tidak sinis, tapi kita harus proposional dalam bernegara, tidak bisa kita menggunakan kewenangan yang bukan kewenangan kita. Menggunakan kekuasaan di jurusan yang keliru. Kalau soal kuat-kuatan ya pastilah TNI lebih kuat dari sipil," kata Refly Harun, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Refly Harun, Rabu, 25 November 2020.
Baca Juga: Edhy Prabowo Dijemput KPK di Bandara, Jokowi: Kami Menghormati Proses Hukum yang Tengah Berjalan