Nekat Gelar Reuni 212 Jika Pilkada Ramai, FPI: Satu Baliho Lu Turunin, Seribu Bendera Gua Kibarin

- 26 November 2020, 11:00 WIB
Imam Besar Habib Rizieq Shihab (tengah) menyapa ribuan jamaah di jalur Puncak, Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Imam Besar Habib Rizieq Shihab (tengah) menyapa ribuan jamaah di jalur Puncak, Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. /ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/

 

PR BEKASI - Ketua Umum PA 212 sekaligus juru bicara (jubir) FPI Slamet Ma'arif tidak segan-segan menyebut akan tetap melakukan Reuni 212 jika didapatnya terjadi kerumunan dalam Pilkada mendatang.

Perlu diketahui, Reuni 212 adalah sebuah acara yang diadakan oleh Presidium Alumni 212 di Lapangan Monas setiap tanggal 2 Desember untuk merayakan satu tahun Aksi 212.

"Ini tergantung Pilkada jadi dilangsungkan gak, kalau Pilkada dilangsungkan ya Reuni 212 kami berlangsung juga," tuturnya.

Baca Juga: Satu Pesawat dengan Edhy Prabowo, Ngabalin Ungkapan Kronologi Lengkap Penangkapan Menteri KKP

Menurutnya tujuan dari ucapannya hanya sekedar ingin menuntut sebuah nilai keadilan.

"Karena kan dari 2016 sebetulnya kita tuh keadilan, semangat 212 itu adalah memperjuangkan keadilan," tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun, Kamis, 26 November 2020.

Slamet menjelaskan mengapa dirinya menyinggung Pilkada, karena menurutnya semua ingin ada perlakuan hukum yang adil dan setara.

Baca Juga: Edhy Prabowo Ditetapkan sebagai Tersangka, Fadli Zon: Semoga Bisa Temukan Harun Masiku

"Semua sepakat bahwa nyawa manusia itu harus kita utamakan nomor satu, dan itu satgas nasional sudah mengatakan itu nyawa nomor satu," tuturnya.

Oleh karena itu, ucap Slamet, menjaga nyawa anak bangsa adalah prioritas dan hukum harus berlaku sama.

"Gak boleh ada satu sisi dianggap membahayakan nyawa manusia, kemudian dikriminalisasi sampai beritanya berhari-hari, seperti acara Maulid FPI kita kemarin," ucapnya.

Baca Juga: Luhut Ditunjuk Jadi Pengganti Menteri KKP Sementara, Warganet: Kemampuan yang Tiada Tara

"Yang ini gak boleh alasannya membahayakan nyawa manusia dan sebagainya tapi di sisi lain, di tempat lain, kok kerumunan dibiarkan, contohnya diproses Pilkada," ucap Slamet.

Padahal, tutur Slamet, nyawa manusia kan sama-sama nomor satu katanya, tapi kenapa perlakuan hukumnya dibedakan.

"Ketidakadilan ini udah kita gak terima, makannya saya bilang kita tunda dulu sampai proses Pilkada, kalau proses Pilkada ternyata kerumunan di mana-mana, dibiarkan gak ada tindakan apa-apa, yaudah kita reuni aja," tuturnya.

Baca Juga: Akan Mengundurkan Diri, Jowoki Tunjuk Luhut Pandjitan Gantikan Edhy Jadi Menteri KKP

Ahli hukum tata negara Refly Harun pun bingung dengan logika berpikir Slamet seperti itu dan mengatakan, "Ini logikanya gini dong, kalo di sana dibiarkan yaudah kita minta juga pembiaran."

Namun Slamet menyangkal, karena tujuannya itu semata-mata hanya untuk menuntut keadilan.

Lebih lanjut saat disinggung Refly soal perbedaan hukum di kedua acara tersebut karena Pilkada adalah agenda resmi ketatanegaraan sementara Reuni 212 acara swasta, Slamet menjawab bahwa ini juga acara resmi tahunan Islam.

Baca Juga: Ditunjuk Joe Biden, Reema Dodin Jadi Perempuan Pertama Palestina yang Menjabat di Gedung Putih

Slamet menyatakan jika nantinya Reuni 212 ditunda, kita akan mengisi acara 212 dengan Dialog Nasional 100 ulama dan tokoh.

"Kita akan usahakan webinar virtual, dan semua tokoh dari lintas apapun kita akan undang, termasuk bang Refly kita undang sebagai salah satu pembicara, undangannya insyaAllah malam ini meluncur lewat WA," ucapnya.

Tak hanya mengundang ahli tata negara Refly Harun, Slamet juga menyebut akan mengundang Menko Polhukam Mahfud MD, pakar ekonomi Rizal Ramli, Ahmad Dhani dan tokoh-tokoh tanah air lainnya.

Baca Juga: Sedih Menteri Edhy Ditangkap KPK, Ngabalin: Saya Percaya Dia Adalah Orang yang Baik

Namun Refly bingung kenapa yang diundang tokoh oposisi semua, Slamet menyangkal pertanyaan tersebut dengan mengatakan, "kan ada pak Mahfud MD."

"Virtualnya nasional, seluruh Indonesia, dan insyaAllah nanti Imam Besar Habib Rizieq yang akan menyampaikan pandangan-pandangan tentang Revolusi Akhlak Solusi Untuk Indonesia yang Bermartabat," tuturnya.

Dengan nada bercanda Slamet pun berdoa semoga internetnya lancar dan tidak ada yang ngerjain.

Baca Juga: Penyebaran Paham Radikal di Media Sosial, BNPT Minta Masyarakat Waspadai Konten Berbahaya

"Doanya mudah-mudahan internetnya gak lemot ya, mudah-mudahan gak dikerjain," ucapnya.

Lebih lanjut Slamet juga menjelaskan bahwa dirinya telah menerbitkan surat instruksi kepada seluruh masyarakat Indonesia pendukung FPI dan alumni 212, pada tanggal 2 Desember 2020.

"Instruksi untuk mengibarkan bendera Habib Rizieq  di rumahnya masing-masing, Bendera Muka Habib Rizieq, kita tuh ingin menumbuhkan semangat baru, satu baliho lu turunin seribu bendera gua kibarin," ucapnya.

Baca Juga: Habib Rizieq Dianggap Buat Gaduh, Habib Husin: Marga Shihab itu Pintar-pintar, Kok Ini Nyeleneh

Slamet juga mengaku banyak teman-temannya yang sudah membuat kaos bergambar Habib Rizieq, namun sambil bercanda Slamet bilang buat apa? "ngapain buat kaos begituan, nanti kalo dirazia telanjang dong?," tutur Slamet.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x