PR BEKASI - Media sosial nyatanya selalu menjadi penyedia segala macam informasi dan untuk mengetahui aktivitas pengguna. Namun, hal ini kerap kali dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Salah satunya mengenai paham radikal terorisme.
Dengan medium semacam unggahan video, foto, maupun artikel, penyebar paham terorisme acapkali berhasil menjaring simpatisan.
Terkait hal itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, meminta masyarakat mewaspadai penyebarluasan ideologi tersebut yang banyak disusupkan di tengah konten di media sosial.
Baca Juga: Jadi Tersangka, KPK Ternyata Sudah Endus Pergerakan Edhy Prabowo sejak Agustus 2020
"Di tengah aktivitas yang lebih banyak dilakukan karena pandemi, tentu kita merasa bosan dan akan banyak bermain-main media sosial. Di sini kami ingin mengingatkan, waspada terhadap konten-konten yang bermuatan ideologi radikal," kata Boy Rafli, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 2 November 2020.
Hal tersebut disampaikan Boy Rafli saat menerima piagam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) atas keberhasilan memecahkan rekor perolehan karya terbanyak di lomba video pendek tahun 2020, di Jakarta, Rabu, 25 November 2020.
Rekor MURI itu diserahkan oleh Senior Manajer MURI Jusuf Ngadri. Turut serta menerima piagam rekor adalah Gubernur DKI Jakarta selaku pendukung program, dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DKI Jakarta.
Baca Juga: KPK Tangkap Edhy Prabowo Cs, Refly Harun: Saya Tidak Pernah Mendengar Istri Dibiayai oleh Negara
Lomba video pendek merupakan bagian dari program Pelibatan Pelajar SMA dan Sederajat dalam Pencegahan Terorisme yang diselenggarakan BNPT bersama 32 FKPT se-Indonesia. Tahun ini secara keseluruhan berhasil dihimpun 1.079 video karya pelajar, 851 di antaranya berasal dari pelajar-pelajar di DKI Jakarta.