Kecam Aksi Terorisme di Mozambik, Macron Sebut Teroris Coreng Agama Islam sebagai Agama yang Damai

- 12 November 2020, 13:15 WIB
Kolase foto Emmanuel Macron (kiri) dan warga Mozambik yang sedang mengungsi (kanan).
Kolase foto Emmanuel Macron (kiri) dan warga Mozambik yang sedang mengungsi (kanan). /AP dan ICRC Afrika Selatan

PR BEKASI - Usai serangan brutal militan ISIS di Mozambik akhir pekan lalu yang diketahui telah memenggal 50 orang lebih warga setempat di lapangan terbuka tuai sorotan Dunia.

Presiden Prancis  Emmanuel Macron seolah sadar atas ucapannya yang menuai kontroversi beberapa waktu lalu buka suara atas tragedi mengerikan tersebut.

Sebelumnya, Macron juga telah menentang terorisme Islam setelah pembunuhan Samuel Paty, seorang guru bahasa Prancis yang dipenggal kepalanya bulan lalu.

Baca Juga: Pemimpin Hizbullah: Kami Gembira dengan Kekalahan Donald Trump

Namun komentarnya terhadap kejadian tersebutlah yang membuatnya menjadi sasaran kemarahan dari umat Islam di seluruh dunia.

Paty dipenggal oleh Abdoulakh Anzorov yang berusia 18 tahun, seorang ekstremis asal Chechnya yang menyerang Paty di pinggiran kota Paris pada 16 Oktober, 2020.

Paty menjadi sasaran setelah menunjukkan karikatur kontroversial Nabi Muhammad di kelasnya selama pelajaran tentang kebebasan berbicara, yang memicu kemarahan dari orang tua Muslim.

Macron memuji Paty sebagai seorang 'pahlawan' dan memberikan penghormatan kepada Paty sambil bersumpah untuk membela kebebasan berekspresi. Pujian kontroversial itulah yang menyulut amarah umat Islam.

Baca Juga: Aksinya Viral karena Bernyanyi Saat Sambut Habib Rizieq, Prajurit TNI AU Ini Ditahan Polisi Militer

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x