Namun, pakar hukum tata negara, Refly Harun, mempermasalahkan, Habib Rizieq, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil terafiliasi dengan partai mana.
"Yang jadi masalah adalah Habib Rizieq, Anies Baswedan, dan Ridwan Emil masuk partai mana?," ucapnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun, Kamis, 26 November 2020.
Baca Juga: Rokok dan Vape Ilegal Senilai Ratusan Juta Rupiah Dibakar di Bekasi, Bea Cukai Beri Penjelasan
Menurut Refly, kemungkinan mereka akan dapat slot dari enam atau tujuh partai non-istana.
"Tergantung nanti aliansinya ke mana, kalau aliansinya PDIP sama Gerindra berarti slotting akan semakin banyak, tapi kalau mereka terpisah, maka slotting akan sedikit, ya maksimal kan empat calon," tuturnya.
Refly menjelaskan, jika koalisi istana masih sama seperti dulu, solid enam partai tetap bersatu mulai dari PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, PPP, dan Nasdem maka bisa jadi calonnya kalau tidak Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Puan Maharani.
Baca Juga: Gasak Duit Belasan Juta dari Minimarket Bekasi, Polisi Ringkus Rampok Bersenjata di Jakarta
Tiga orang tersebut menurut Refly yang akan berputar di antara koalisi istana.
"Koalisi non istana ini harus bersatu agar bisa nyalon, koalisi non istana ini lah yang bisa mengambil barangkali Anies, Habib Rizieq, atau Ridwan Kamil," tuturnya.
Dari sisi, kata dia, partai calon-calon seperti Anies, Ridwan Kamil, dan Habib Rizieq akan kesulitan, tapi dari sisi pendukung, mereka bisa tergantung bagaimana elektabilitas mereka di bursa capres 2024.