Mahfud MD Sebut Aksi Terorisme di Sigi Bukan Gerakan Berdalih Agama

- 30 November 2020, 15:26 WIB
Tangkapan layar. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang mengutuk keras tindakan terorisme di Sigi, Sulawesi Tengah.
Tangkapan layar. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang mengutuk keras tindakan terorisme di Sigi, Sulawesi Tengah. /YouTube Sekretariat Presiden

PR BEKASI - Pasca-aksi terorisme yang menyebabkan empat orang dalam satu keluarga terbunuh serta beberapa rumah terbakar di Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat lalu.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan bahwa pemerintah telah meminta kepada aparat keamanan untuk memperkuat dan memperketat penjagaan serta pengamanan terhadap warga dari ancaman terorisme.

"Pemerintah menjamin keamanan warga di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk kepada warga di Kabupaten Sigi, Sulteng, terutama setelah terjadinya tindakan teror dan kekerasan terhadap warga di wilayah itu," kata Mahfud dalam jumpa pers terkait kekerasan dan pembunuhan di Kabupaten Sigi, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin 30 November 2020.

Baca Juga: Viral Video Acara Abuya Uci Membludak, FPI: Gak Usah Disebar, Kasihan Kapolda Banten Bisa Dicopot

Pemerintah pun menyesalkan dan mengutuk keras tindakan teror kekerasan dan kekejian yang dilakukan oleh Kelompok Teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

"Itu bukan gerakan keagamaan tapi gerakan kejahatan terhadap sebuah keluarga di Sigi, Sulteng yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka," kata Mahfud yang didampingi oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan perwakilan dari Mabes Polri.

Pemerintah juga menyampaikan duka yang mendalam dan pemerintah telah bertemu dengan keluarga korban.

Baca Juga: Terpantau Stabil, Berikut Update Harga Emas Antam di Pengadaian, Senin 30 November 2020

Selain itu pemerintah juga sudah melakukan langkah-langkah untuk pemulihan atau trauma healing kepada mereka.

Pemerintah, kata Mahfud, telah memerintahkan aparat keamanan melalui Satgas Operasi Tinombala untuk melakukan pengejaran dan pengepungan terhadap para pelaku pembunuhan empat orang dalam satu keluarga itu.

"Agar secepatnya dilakukan proses hukum yang tegas terhadap mereka," kata Mahfud MD.

Baca Juga: Ketegangan AS dan Tiongkok Meningkat, Xi Jinping Siapakan Dua Juta Personil Tentara Tak Takut Mati

Operasi ini akan dipimpin oleh Polri yang dibantu oleh TNI dalam Satgas Tinombala.

Dia kembali menegaskan peristiwa itu bukan perang suku apalagi perang agama, tetapi ini dilakukan oleh kelompok kejahatan yang bernama MIT yang dipimpin oleh Ali Kalora dan tidak bisa disebut mewakili agama tertentu.

"Ini sebenarnya adalah upaya pihak-pihak tertentu untuk meneror dan menciptakan suasana yang tidak kondusif dengan tujuan menciptakan kekacauan yang bisa mengoyak persatuan dan memecah belah bangsa," tuturnya.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x