PR BEKASI - Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahida atau akrab disapa Alissa Wahid mengutuk keras tindakan keji kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Ali Kalora, yang tega membunuh satu keluarga di Desa Lembatongoa, Sigi, Sulawesi Tengah.
Seperti diketahui, pembunuhan satu keluarga itu dilakukan secara sadis, ada yang dibakar hingga dimutilasi.
Alissa Wahid mengatakan bahwa kejadian serupa telah berulang kali terjadi, dan korban berasal dari berbagai agama dan latar belakang.
Baca Juga: MUI Lebak Sebut Pemberontakan kepada Pemerintah yang Sah Haram Hukumnya, Ini Penjelasannya
Hal itu dirinya sampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @AlissaWahid.
"Aksi keji gerombolan Ali Kalora atas nama MIT sudah berulang kali terjadi. Saya pertama kali lihat video ancaman mereka, sudah nenteng kepala terpenggal. Korbannya dari berbagai agama dan latar belakang. Mari kita kutuk setiap aksi mereka," kata Alissa Wahid di Twitter, Minggu, 29 November 2020.
Aksi keji gerombolan Ali Kalora atas nama MIT sudah berulangkali terjadi. Saya pertama kali lihat video ancaman mereka, sudah nenteng kepala terpenggal. Korbannya dari berbagai agama & latar belakang. Mari kita kutuk setiap aksi mereka. https://t.co/xMXT7i11i3— Alissa Wahid (@AlissaWahid) November 29, 2020
Menurutnya, aksi terorisme tidak terkait dengan agama tertentu, dan umat Islam harus menolak keras jika agama Islam dijadikan alat untuk melakukan suatu tindak kejahatan.
Baca Juga: Kuota Internet dari Kemendikbud Dinilai Mubazir, Pelajar Ngeluh karena Hanya Aplikasi Tertentu
"Terorisme tidak terkait agama tertentu. Tapi kaum Muslim mesti lebih keras menolak Islam dijadikan alat untuk menjustifikasi perilaku yang bertentangan dengan mandat mewujudkan kerahmatan bagi semesta. Apalagi bila perilaku itu sarat kebencian, ekstrimisme, dan kekerasan," tutur Alissa Wahid.
Editor: Puji Fauziah