Network
PR BEKASI - Putri pertama Presiden RI keempat Abdurrahmad Wahid (Gusdur) sekaligus psikolog, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid menanggapi cuitan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Twitter.
Cuitan tersebut terkait aksi teror yang dilakukan kelompok Muhajidin Indonesia Timur (MIT) di bawah kepemimpinan Ali Kora.
"Terima kasih, pak Presiden @jokowi. Sekarang tinggal walk the talk sehingga kelompok2 intoleran dapat benar2 diminimalisir di negeri ini. Semoga Pemerintah tidak lagi terjebak memelihara harmoni sosial dg mengorbankan hak konstitusi kaum minoritas ya pak...," tulis @alissawahid, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter resmi Alissa Wahid pada Senin, 30 November 2020.
Baca Juga: Desak Penghentian Visa untuk Israel, Fadli Zon: Ini Bukan Anti-Yahudi, Normalisasi Tak Bisa Diterima
Terimakasih, pak Presiden @jokowi. Sekarang tinggal walk the talk, sehingga kelompok2 intoleran dapat benar2 diminimalisir di negeri ini. Semoha Pemerintah tidak lagi terjebak memelihara harmoni sosial dg mengorbankan hak konstitusi kaum minoritas ya pak... https://t.co/wPOWfwOX9h— Alissa Wahid (@AlissaWahid) November 30, 2020
Dalam cuitannya, Alissa Wahid mengucapkan terima kasih sambil mengingatkan pemerintah agar tidak terjebak dalam upaya harmoni sosial tapi mengorbankan kelompok minoritas.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengunggah cuitan terkait sikapnya terhadap tindakan teror. Ia menyampaikan bahwa dirinya mengutuk keras tindakan teror di luar batas kemanusiaan yang terjadi di Desa Lemba Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
"Saya mengutuk keras tindakan teror di luar batas kemanusiaan yang terjadi di Sigi, Sulawesi Tengah. Tindakan biadab itu jelas bertujuan untuk provokasi dan merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa," tulis @jokowi.
Tanggapan Alissa Wahid tersebut dibanjiri komentar sebagai dukungan terhadap pendapatnya dan juga pernyataan Presiden Jokowi terkait kasus tersebut.
Baca Juga: Klaster Pabrik Masih Hantui Kabupaten Bekasi, Belasan Ribu Pekerja Dijadwalkan Ikuti Tes Swab Massal
