PR BEKASI – Masyarakat dibuat heboh akibat rekaman video amatir yang memuat kumandangan azan dengan tambahan “Hayya Alal Jihad” yang dapat diartikan sebagai ajakan untuk berjihad, viral di media sosial.
Walau tidak menyebut secara spesifik terkait video yang viral tersebut, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir mengingatkan bahwa tidak sembarangan seseorang untuk menyerukan jihad apalagi untuk satu orang.
Nadirsyah Hosen yang juga merupakan dosen hukum di Monash University pun menyampaikan jika hendak melakukan jihad harus memiliki ilmu supaya tahu syarat jihad.
Baca Juga: Pekan Ini Kasus Covid-19 Meningkat, Satgas: Masyarakat Masih Tak Patuhi Protokol Kesehatan
“Tidak sembarangan menyerukan jihad, apalagi hanya untuk membela satu orang saja, (itu) bukan membela agama Allah. Harus punya ilmu biar tahu syarat jihad itu seperti apa, dan tidak mengubah azan. Itu nafsu, bukan jihad. Melawan pemerintahan yang sah itu hukumannya bughat. Jangan mau kena provokasi recehan ya,” tulis Gus Nadir sapaan akrab Nadirsyah Hosen yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Selasa 1 Desember 2020.
Tidak sembarangan menyerukan jihad, apalagi hanya utk membela 1 orang, bukan membela agama Allah. Harus punya ilmu biar tahu syarat jihad itu spt apa, dan gak mengubah adzan. Itu nafsu, bukan jihad. Melawan pemerintah yg sah itu hukumnya bughat. Jgn mau kena provokasi recehan yah— Khazanah GNH (@na_dirs) November 30, 2020
Meski cuitan itu baru ditulis pukul 6.00 tadi pagi, cuitan itu telah disukai sekitar 2.200 pengguna Twitter dan mendapat berbagai banyak respons.
“Ulama seperti Anda harus banyak ruang bicara, biar yang salah jalan itu tidak banyak pengikutnya,” tulis @BisnisOnlineGue.
“Seruan Jahad (Jahat-red) bukan Jihad,” tulis @OsirRomas.
Baca Juga: Dipangkas 3 Hari, Pemerintah Tetapkan Libur dan Cuti Bersama Akhir Tahun 2020
Editor: M Bayu Pratama