PR BEKASI - Beredar Video viral sekelompok orang berpakaian serba putih mendatangi kediaman Ibunda Menko Polhukam Mahfud MD di Pamekasan, Madura, Jawa Timur pada Selasa, 1 Desember 2020.
Dalam video yang berdurasi 32 detik itu, terlihat massa yang tengah mengungkapkan penolakannya terhadap pernyataan Mahfud MD perihal hasil tes swab imam besar FPI, Habib Rizieq.
Video tersebut pun mendapatkan tanggapan dari staf ahli Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Henry Subiakto yang menilai kejadian tersebut telah mencampuradukkan antara urusan negara dengan teror dan provokasi pribadi.
Baca Juga: Tahun Kerbau Logam 2021 Diprediksi Cocok untuk Menjalin Hubungan dan Keberuntungan bagi 5 Shio Ini
Ia menilai peristiwa tersebut sebagai teror yang salah sasaran dan tidak etis.
"Kehadiran massa yg teriak2 di rumah orang tua Prof Mahfud MD itu bkn hny salah sasaran dan tdk etis. Tapi telah mencampuradukkan urusan negara dg teror dan provokasi pribadi. Cara2 ngawur spt ini harus dicegah sejak dini, agar tdk mjd tradisi," ucap Henry Subiakto.
Kehadiran massa yg teriak2 di rumah orang tua Prof Mahfud MD itu bkn hny salah sasaran dan tdk etis. Tapi telah mencampuradukkan urusan negara dg teror dan provokasi pribadi. Cara2 ngawur spt ini harus dicegah sejak dini, agar tdk mjd tradisi.— Henry Subiakto (@henrysubiakto) December 1, 2020
Henry Subiakto meminta aparaf agar peristiwa seperto ini dapat dicegah sejak dini dan tidak menjadi tradisi.
Tidak hanya Prof. Henry Subiakto, mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean juga memberi tanggapan melalui akun Twitter miliknya @FerdinandHaean3.
Baca Juga: Kabar Terkini Letusan Gunung Semeru: Satu Orang Dikabarkan Hilang Saat Evakuasi
Editor: M Bayu Pratama