Menurut Syafiudin, pelibatan Banser dalam kasus pengepungan rumah orang tua Menko Polhukam itu bukan hanya semata yang bersangkutan merupakan tokoh NU.
Akan tetapi juga karena aksi yang dilakukan kelompok massa itu telah mencederai nilai-nilai demokrasi dan mengancam keutuhan NKRI.
"NU ini kan berjuang untuk menegakan nilai-nilai demokrasi dan keutuhan NKRI dan nilai-nilai Islam yang damai," kata Syafiudin.
Baca Juga: ULMWP Deklarasikan Kemerdekaan Papua Barat, Pakar: Pemerintahan Benny Wenda Tak Ada Dasarnya
Sementara itu, Kapolres Pamekasan AKBP Apip Ginanjar tidak bersedia memberikan keterangan terkait kasus pengepungan rumah orang tua Menko Polhukam Mahfud MD tersebut kepada media, karena kasus itu telah ditangani oleh Polda Jatim.
"Pak Kapolres tidak bersedia memberikan keterangan apapun, karena kasus ini telah diserahkan ke Polda Jatim dan di Mapolda telah digelar konferensi pers terkait hal ini," kata Kasubbag Humas Polres Pamekasan AKP Neneng Dyah.
Sebelumnya pada Selasa rumah orang tua Menko Polhukam Mahfud MD di Jalan Dirgahayu, Pamekasan tiba-tiba digeruduk ratusan orang yang datang dengan menumpang beberapa truk, sekitar pukul 13.45 WIB.
Baca Juga: Sebut Gerindra Gagal Manfaatkan Posisi Menteri, Refly Harun: Pekalah dan Marahlah Pada Koruptor
Di depan rumah tersebut, massa penyerang sempat berorasi sebelum dengan cepat dihalau oleh pihak kepolisian.
Sebelum mengepung rumah yang ditempati orang tua Mahfud MD itu, massa telah mendatangi Mapolres Pamekasan.