Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Buat Panik Warga, BPBD: Masih Terpantau Aman

- 7 Desember 2020, 07:44 WIB
Warga melihat banjir lahar dingin Gunung Semeru di kawasan Besuk Kobokan, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020). Banjir lahar dingin mengakibatkan terputusnya akses jalan antar kecamatan di Lumajang serta sejumlah truk dan alat berat penambang pasir terjebak.
Warga melihat banjir lahar dingin Gunung Semeru di kawasan Besuk Kobokan, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020). Banjir lahar dingin mengakibatkan terputusnya akses jalan antar kecamatan di Lumajang serta sejumlah truk dan alat berat penambang pasir terjebak. /ANTARA FOTO/Seno/foc./ANTARA FOTO

PR BEKASI- Aktivitas Gunung Semeru masih terus terjadi hingga Minggu kemarin, 6 Desember 2020. Sehingga terjadi banjir lahar dingin gunung Semeru. 

Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, banjir lahar dingin Gunung Semeru pada hari Minggu masih terpantau aman di jalurnya dan tidak meluber dari jalurnya.

"Setiap sore turun hujan sehingga terjadi banjir lahar dingin Gunung Semeru, namun masih terpantau aman," kata Wawan saat dihubungi melalui telepon di Lumajang, Minggu, 6 Desember 2020.

Baca Juga: Soal Hukum Mati Koruptor, Febri Diansyah: KPK Tak Perlu Banyak Slogan, Bekerja Saja secara Konkret

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Wawan  mengatakan material luncuran awan panas guguran masih berada di jalur yang mengarah di Besuk Kobokan masih panas.

Kejadian ini viral di media sosial, namun sebenarnya dampak dari luncuran awal panas tersebut menimbulkan dampak sekundernya yang berbahaya ketika material yang masih panas tersebut terkena air hujan maka akan terjadi letupan.

"Kami terus menyiagakan petugas di sejumlah titik untuk mengantisipasi agar warga tidak mendekat ke arah material awan panas yang dapat meletup sewaktu-waktu ketika terkena lahar dingin," ucapnya.

Wawan mengatakan ratusan warga yang berada di lereng Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo selalu mengungsi ke posko pengungsian setiap sore hari dan kembali ke rumah mereka masing-masing pada pagi harinya.

Baca Juga: Banjir Ucapan Selamat, Tiara Andini dan Rizky Febian Raih Penghargaan di MAMA 2020

"Aktivitas Gunung Semeru masih fluktuatif sehingga tidak bisa diprediksi apa yang akan terjadi malam ini atau dini hari nanti, sehingga sekitar 500 warga memilih mengungsi di posko pengungsian yang disediakan," katanya.

Posko pengungsian yang disiapkan Pemkab Lumajang berada di di lapangan Dusun Kamar Kajang dengan dilengkapi tenda keluarga sebanyak 2 unit dan tersedia dapur umum yang dioperasionalkan oleh PMI dan Dinas Sosial Lumajang serta 1 unit tangki air bersih.

Tempat pengungsian lainnya tersebar di lapangan Desa Supiturang, SDN 4 Supiturang, SDN Sumberwuluh, Pos pantau Gunung Sawur dan Posko Bencana Balai Desa Supiturang.

Berdasarkan laporan pos pantau yang diteruskan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) periode pengamatan Minggu pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB tercatat aktivitas gempa letusan sebanyak dua kali, sebanyak lima kali guguran, dua kali hembusan, dan dua kali tremor harmonik, dan satu kali gempa vulkanik dalam.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x