Sementara itu, terkait pemberitaan di salah satu media digital yang bersumber pada hasil survei Chatra Politika, Yunarto Wijaya menegaskan bahwa judul pemberitaan tersebut bias, dan sangat cocoklogi jika kata 'paling aktif' diganti dengan 'terbaik'.
Meski demikian, Yunarto Wijaya mengatakan, tak mungkin jika dia mengklarifikasi semua pemberitaan yang muncul dari hasil survei lembaganya.
Baca Juga: Soal Deklarasi Papua Barat Merdeka, Sherly Annavita: Jangan Anggap Remeh atau Kita Akan Terlambat
Dia pun merasa heran kenapa pemberitaan seperti itu tidak bisa langsung dimengerti oleh Hidayat Nur Wahid dan Aktivis Sosial, Geisz Chalifah yang juga ikut mengkritiknya.
"Tapi ya gak mungkin saya buang-buang waktu mikirin semua pemberitaan yang keluar dari rilis saya, dan saya percaya ketika orang baca isi berita (bukan hanya judul) akan langsung ngerti. Walau kaget aja Bapak Ex Ketua MPR seperti @hnurwahid atau bayaran Pemprov DKI seperti @GeiszChalifah gitu aja gak ngerti," kata Yunarto Wijaya.
Yunarto Wijaya lantas meminta Hidayat Nur Wahid untuk mencari rilis survei lengkapnya, dan jangan hanya sebatas membaca judul berita, agar tidak ada lagi kesalahpahaman.
Baca Juga: Ustaz Maaher Menangis, Gus Nadir: Kita Ini Manusia yang Lemah
Di rilis bulan juli, @ChartaPolitika tidak pernah sama sekali menyatakan bahwa Juliari adalah menteri terbaik, yang ada adalah ketika ditanya kementerian (bukan menteri) yg plg aktif dlm penanganan pandemi, maka kemensos ada di peringkat ketiga., dibawah kemenkes & kemenkeu...— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) December 7, 2020
"Coba ustaz sekarang buktikan ada rilis survei saya yang nyatakan bahwa Mensos juara penanganan corona. Kecuali ustaz hanya baca meme atau judul berita. Rilis survei lengkapnya tersebar kok. Ayo kita lihat, saya yang harus cabut atau ustaz yang bersedia minta maaf?." tutur Yunarto Wijaya.***