Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Mataram Arif Rahman mengatakan angin kencang yang terjadi ini, merupakan dampak dari La Nina.
Sehingga, mengakibatkan terjadinya hujan deras, angin kencang, angin puting beliung, dan gelombang tinggi hingga 2.5 meter.
Baca Juga: Nyawa Sipil Melayang, Rachland Nashidik: Senjata Api Diizinkan untuk Melumpuhkan, Bukan Membunuh
Akibatnya, juga terdapat sekitar 13 pohon di sejumlah titik jalan di Kota Mataram yang tumbang hingga saat ini.
"Berdasarkan informasi dari BMKG, kondisi ini berpotensi terjadi dua sampai tiga hari ke depan. Ini merupakan awal dari musim hujan dan angin kencang, puncaknya akan terjadi pada akhir Desember 2020, Januari, dan Februari 2021," katanya.
Terkait dengan itu, Arif mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagai potensi bencana, dan hindari keluar rumah ketika terjadi cuaca ekstrem.
Baca Juga: Masih Tak Hadir, Polisi Buka Kemungkinan Jemput Paksa Habib Rizieq Jika Tak Penuhi Panggilan
Terutama di jalan-jalan yang rawan bencana pohon tumbang, seperti di Jalan Langko, Penjanggik, Sriwijaya, Brawijaya, Lingar Selatan, dan Jalan Sudirman Selagalas.
"Jika tidak ada hal yang terlalu penting dan mendesak, sebaiknya di rumah saja." ujarnya.***