Refly Harun tetap menyarankan presidential threshold dihilangkan agar kondisinya tidak seperti sekarang yang semua partai diborong oleh satu kekuasaan sehingga hanya menghasilkan satu Paslon di Pilpres.
"Jadi menurut saya, seharusnya yang perlu dihilangkan adalah presidential threshold, menghilangkan presidential threshold itu membuat pencalonan jauh lebih cair, sehingga sekat-sekat ideologi itu jauh lebih cair lagi," ucapnya.
Sebelumnya, Muhammad Qodari juga menyebutkan bahwa sosok Jokowi dan Prabowo merupakan representasi atau simbol dari pengelompokan di masyarakat Indonesia hingga pada momentum Pilpres 2019 terlahir istilah cebong dan kampret yang bertahan sampai saat ini.
Baca Juga: Gratis dan Tak Ada Kaitannya dengan BPJS, Jokowi Harap Semua Masyarakat Mau Disuntik Vaksin Covid-19
Jika keduanya bergabung, maka diyakini tidak ada lagi dikotomi cebong dan kampret pada Pemilu mendatang.
"Makanya kemungkinan semacam itu bisa saja terjadi, yaitu demi menjaga stabilitas dan menghindari Pemilu Presiden yang mengerikan, di mana terjadi pembelahan seperti halnya cebong dan kampret di Pilpres 2019," ujar sarjana psikologi UI tersebut.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: YouTube Refly Harun
Terkini
22 September 2023, 18:15 WIB
22 September 2023, 15:41 WIB
21 September 2023, 18:19 WIB
21 September 2023, 16:40 WIB
21 September 2023, 07:57 WIB