Terawan 'Hilang' Selama Pandemi, dr. Tirta: Dia Membatasi Bicara, karena Takut Digoreng Media

- 20 Desember 2020, 09:37 WIB
dr. Tirta
dr. Tirta /Instagram @dr.tirta

PR BEKASI - Karni Ilyas melontarkan pertanyaan kehadiran Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.

Pertanyaan Karni Ilyas dilontarkan saat menjalani sesi wawancara dengan Tirta Mandira Hudi atau akrab disapa dr Tirta.

"Dia (Terawan) itu takut ngomong atau gak bisa ngomong?," tanya Karni Ilyas dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Minggu, 20 Desember 2020.

Baca Juga: Shin Tae yong Panggil 36 Pemain untuk TC SEA Games 2021, Tiga Klub Ini Sumbang Pemain Terbanyak

Sebagaimana diketahui, informasi terkini penyebaran Covid-19 selalu disampaikan oleh Juru Bicara Covid-19, mulai dari Achmad Yurianto, Reisa Broto Asmoro, sampai Wiku Adisasmito.

Terawan yang semula hadir di hadapan publik, kini digantikan sosoknya oleh Jubir Covid-19.

Mendapat pertanyaan tersebut, dr Tirta mengungkap bahwa Terawan adalah sosok lelaki Jawa yang berkarakter tenang dan kalem.

Baca Juga: Peringati Para Pelanggar HAM, Fahri Hamzah: Waspadalah, Kalian Akan Dapat Giliran!

"Pak Terawan itu kan statusnya kita bilang tiyang jawi. Beliau itu tipe dokter yang ayem-ayem (tenang). Itu kalau ketemu pasien bagus," ujar dr Tirta.

Dr Tirta juga membeberkan bahwa Terawan pernah dirundung sebab pernyataannya terkait penanganan Covid-19.

Terawan, lanjut dr Tirta, pernah membuat pernyataan minum jamu, makan makanan bergizi, dan berpikiran positif untuk meningkatkan imun tubuh menghadapi virus Covid-19.

Baca Juga: Ikuti Aturan Pemprov DKI Jakarta, Taman Margasatwa Ragunan Tutup pada Natal dan Tahun Baru

Tujuan yang semula untuk menenangkan masyarakat, ungkap dr Tirta, malah menjadi misleading bahwa Terawan menyatakan minum jamu dapat menangkal Covid-19.

"Beliau ngomong kayak gini, 'wes toh mangan enak, empon-empon, positif thinking,' itu kan niatnya baik menenangkan masyarakat. Eh, digoreng media. Yang disemprot siapa? Beliau," ucap dr Tirta.

Oleh sebab itu, dr Tirta menilai bahwa Terawan mulai membatasi bicara sebab khawatir jadi perundungan akibat konten misleading dari media.

Baca Juga: 'Kakek Online' Ini Pamit dari Indonesia, Warganet: Terima Kasih Pak, Bakal Kangen Sama Postingannya

"Pak Terawan mulai membatasi bicara, kalau menurut saya, karena takut digoreng media," kata dr Tirta.

Selain itu, dr Tirta juga mengatakan bawah isu terkini terkait penanganan Covid-19 selalu direspons bukan oleh Menkes semenjak Jubir Covid-19 Achmad Yurianto diganti.

"Di negara mana pun yang ber-statement mengenai penanganan Covid itu adalah Menkes dan jubirnya. Ketika Pak Yuri turun, itu awal mula kita kacau balau," ujar dr Tirta.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca untuk Wilayah DKI, Jabar dan Banten Hari Ini, Minggu, 20 Desember 2020

Sebagai contoh, isu penanganan Covid-19 terkini yakni soal vaksin Sinovac yang baru tiba di Indonesia.

Dr Tirta mengungkap, yang berbicara kepada publik mengenai vaksin Covid-19 bukanlah Terawan selaku Menkes atau Jubir-nya.

"Yang ngomong vaksin, itu dominasi-nya Pak Luhut atau Pak Erick Thohir. Yang ngomong protokol di pesawat, itu Menteri Perhubungan Pak Budi Karya, kata dr Tirta.

Baca Juga: Prabowo Subianto: Bela Negara Bisa Dilakukan Melalui Pengabdian Profesi di Berbagai Bidang

Oleh sebab itu, dr Tirta menyarankan agar ada perbaikan dalam bidang humas.

"PR (Public Relationship) harus diperbaiki. Harusnya jubir Presiden, sekretariat negara Pak Pratikno atau staf Presiden untuk manajemen komunikasi krisis," ucap dr Tirta.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah